Reporter : Syamsul Akbar
TONGAS – Kasus suspect yang probable (meninggal dunia menunggu hasil swab) di Kabupaten Probolinggo kembali bertambah sebanyak 3 (tiga) orang. Dengan demikian, jumlahnya saat ini mencapai 7 (tujuh) orang.
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo dr. Shodiq Tjahjono mengatakan tiga orang suspect yang probable (meninggal dunia) ini adalah perempuan berusia 60 tahun dari Desa Kregenan Kecamatan Kraksaan, perempuan berusia 51 tahun dari Desa Brani Wetan Kecamatan Maron dan perempuan berusia 53 tahun dari Desa Gerongan Kecamatan Maron.
“Ketiga orang probable ini sebelumnya merupakan pasien dari rumah sakit rujukan COVID-19 Kabupaten Probolinggo di RSUD Tongas,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo ini.
Menurut Shodiq, probable dari Desa Kregenan Kecamatan Kraksaan datang ke rumah sakit dengan diagnosa ada gambaran pneumonia, paru-paru bengkak, kencing manis tipe 2, gangguan pencernaan dan luka bakar. Selanjutnya probable dari Desa Brani Wetan Kecamatan Maron masuk ke rumah sakit dengan keluhan sesak napas, gagal jantung dan ada gambaran pneumonia.
“Sementara probable dari Desa Gerongan Kecamatan Maron datang ke rumah sakit dengan keluhan gagal jantung dan kencing manis serta saat dilakukan pemeriksaan rontgen ada gambaran pneumonia,” jelasnya.
Oleh karena itu ada gambaran pneumonia terang Shodiq, maka ketiganya oleh dokter yang menanganinya memasukkan ke dalam kategori suspect. “Kondisinya terus memburuk sehingga kemudian meninggal dunia,” terangnya.
Shodiq menambahkan untuk pemeriksaan swabnya masih belum dilakukan karena yang bersangkutan meninggal dunia. Tetapi sesuai aturan dari protokol kesehatan, proses pemakaman kasus suspect yang probable yang belum dilakukan pemeriksaan swab dan belum keluar hasilnya menggunakan protokol pemakaman COVID-19. “Karena pemerintah menggunakan kemungkinan yang terburuk untuk menghindari resiko penularan,” pungkasnya. (wan)