Thursday, March 28, 2024
Depan > Kemasyarakatan > PWI Probolinggo Raya Gelar Dialog Interaktif Jurnalistik

PWI Probolinggo Raya Gelar Dialog Interaktif Jurnalistik

Reporter : Hendra Trisianto
PAITON – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Probolinggo Raya menggelar dialog interaktif seputar jurnalistik dan jurnalisme. Kegiatan dengan tajuk “PWI Goes to Campus” tersebut dilaksanakan di lingkungan kampus Universitas Nurul Jadid (UNUJA) Paiton, Kamis (24/3/2022) pagi, tepatnya di aula Ponpes UNUJA.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Rektor UNUJA KH. Abd. Hamid Wahid, Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi yang juga selaku narasumber dalam kegiatan tersebut beserta Kepala Dinas Kominfo, Statistik dan Persandian Kabupaten Probolinggo, Yulius Christian dan Ketua PWI Probolinggo Raya H. Ahmad Suyuti.

Agenda bertema “Menuju Kabupaten Probolinggo menjadi Kabupaten Santri” ini diikuti ratusan civitas akademika UNUJA yakni mahasiswa semester akhir, segenap pengurus Ponpes Nurul Jadid, jajaran pimpinan UNUJA serta para aktivis mahasiswa dari berbagai organisasi pada intra kampus UNUJA.

Pada momen tersebut Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi juga berkesempatan me-Launching Sekolah Jurnalistik UNUJA. Dimana program intra kampus tersebut merupakan tambahan ilmu bagi para mahasiswa jurusan apapun yang ingin mendalami ilmu jurnalistik.

Dalam sambutannya, KH Abd. Hamid Wahid mengatakan mempelajari ilmu jurnalistik secara profesional sangat penting bagi kita semua, terlebih dalam arus gencarnya revolusi industri 4.0 saat ini. Dimana media sosial serta berbagai media online lainnya berkembang sangat pesat dengan segala dampak dan pengaruhnya dalam kehidupan sosial masyarakat.

KH Abd. Hamid Wahid menjelaskan imbas perkembangan informasi dan teknologinya juga memiliki efek disrupsi sudah mulai terasa saat ini, hal ini adalah tantangan bagi kita semua. “Tentu materi dan informasi jurnalistik kali ini akan menjadi penambah wawasan terutama mahasiswa jurusan jurnalistik dan penyiaran dengan segala perkembanganya teknologinya,” jelasnya.

Terkait Sekolah Jurnalistik UNUJA, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid ini mengatakan merupakan kesempatan berharga bagi kita semua untuk mendapatkan ilmu jurnalistik sekaligus menggali informasi langsung dari pakar dan tokoh tidak hanya dari akademisi semata, namun juga dari praktisi yang memang menguasai bidangnya.

Melalui media pembelajaran ini lanjutnya, kita juga bisa mendapatkan pengayaan wawasan, pengayaan pengalaman dan seni dari para pakar jurnalistik, dimana semua itu tidak bisa didapat pada dunia kampus yang bersifat teoritis.

“Semoga tambahan ilmu ini mendapat ridho dari Allah SWT serta bermanfaat bagi kita semua. Kami harap kedepannya kita bisa terus bersinergi bersama terutama untuk membendung hal-hal yang negatif sebagai akses dari dampak perkembangan zaman dan teknologi yang ada,” pungkasnya.

Sementara Kapolres Probolinggo AKBP Teuku Arsya Khadafi dalam paparannya menerangkan, perkembangan teknologi informasi dengan akses bebas dunia mayanya juga merupakan ancaman bagi keutuhan persatuan bangsa Indonesia yang terdiri dari beragam kultur budaya.

Maraknya hoak dan ujaran kebencian yang dilakukan para oknum tidak bertanggung jawab ini, faktanya juga mampu memecah belah persatuan dan kedamaian. AKBP Teuku Arsya Khadafi mengatakan, dibutuhkan informasi jurnalistik yang lebih menenangkan dan menyajikan fakta-fakta. “Sajian informasi ini tentu dapat mengedukasi masyarakat sekaligus memfilter informasi-informasi media sosial yang belum diketahui kebenarannya,” terangnya.

“Kami sangat mengapresiasi atas launching Sekolah Jurnalistik UNUJA ini, semoga kedepannya lahir lebih banyak para jurnalisme yang bisa menyajikan berita atau informasi yang faktual, menyejukkan, mengedukasi dan menginspirasi masyarakat,” imbuhnya.

Pada akhir gelaran acara kali ini, para peserta sekolah jurnalistik UNUJA juga mendapatkan sessi khusus, berupa tambahan materi jurnalistik secara spesifik dari para jurnalis profesional, yang juga mewakili beberapa media online maupun cetak di Kabupaten Probolinggo. (dra)