Reporter : Syamsul Akbar
KRAKSAAN – Sebagai upaya untuk membuka peluang usaha bagi masyarakat, UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Probolinggo memberikan pembinaan dan pelatihan kerja bagi tenaga kerja dan masyarakat berupa pelatihan berbasis kompetensi. Pelatihan ini terbagi dalam 6 (enam) paket pelatihan dengan sumber dana yang berbeda.
Dari APBD, ada 2 (dua) paket pelatihan kejuruan meliputi kejuruan menjahit pakaian sesuai style dengan 240 jam pelajaran dan kejuruan tune up sepeda motor konvensional dengan 240 jam pelajaran.
Sementara dari APBN ada 4 (empat) paket pelatihan kejuruan meliputi kejuruan menjahit pakaian sesuai style dengan dengan 280 jam pelajaran, kejuruan computer operator asistan/basic office dengan 240 jam pelajaran, kejuruan las listrik SMAW 3G dengan 280 jam pelajaran dan kejuruan pembuatan hiasan busana dengan bordir manual dengan 200 jam pelajaran.
Setiap kejuruan baik dari APBD maupun APBN diikuti oleh 16 orang peserta sehingga total untuk enam paket pelatihan mencapai 96 orang peserta. Dari enam kejuruan tersebut, hanya kejuruan pembuatan hiasan busana dengan bordir manual yang mengggunakan MTU dan dilaksanakan di Desa Selogudig Wetan Kecamatan Pajarakan.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Disnaker Kabupaten Probolinggo Hudan Syarifuddin didampingi oleh Kepala UPT BLK Ali Imron beserta segenap instruktur, Selasa (20/8/2019) pagi di aula BLK Kabupaten Probolinggo.
Kepala UPT BLK Disnaker Kabupaten Probolinggo Ali Imron mengungkapkan kegiatan ini bertujuan untuk menjembatani program pemerintah dalam mengentaskan pengangguran, baik disebabkan menunggu lepas pendidikan atau menunggu sebab PHK.
“Pelatihan berbasis kompetensi diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Probolinggo melalui BLK diimplementasikan dalam bentuk pelatihan gratis dengan harapan dapat bermanfaat bagi calon-calon pencari kerja dalam memperdalam ilmu, mengembangkan potensi dan melegalisasi kompetensi,” ungkapnya.
Sementara Kepala Disnaker Kabupaten Probolinggo Hudan Syarifuddin mengatakan kegiatan pelatihan berbasis kompetensi yang bersumber dari dana APBN dan APBD ini dilakukan untuk melatih masyarakat pada usia produktif antara usia 18 sampai dengan 35 tahun.
“Sasaran yang ingin dicapai pada kegiatan ini adalah untuk menunjang visi misi Bupati Probolinggo yang tertuang dalam 9 (sembilan) Program Prioritas Nawa Hati pada Program Hati Melayani yang bertujuan untuk mengurangi tingkat pengangguran terbuka,” ungkapnya.
Menurut Hudan, dengan pertumbuhan penduduk yang begitu tinggi, ditambah lagi lulusan dari pendidikan formal kurang terampil, beretos kerja rendah kurang profesional akan mengalami kesulitan masuk di pasar kerja baik di dalam maupun di luar negeri. Untuk mengatasi hal tersebut UPT BLK Kabupaten Probolinggo berupaya memanfaatkan potensi yang ada untuk mengurangi pengangguran melalui program peningkatan kompetensi tenaga kerja dan produktivitas berupa pelatihan berbasis kompetensi.
“Sehingga dipandang perlu untuk melakukan kegiatan pelatihan pada masyarakat usia produktif agar bisa bersaing di dunia kerja yang diharapkan akan berdampak pada pengurangan angka pengangguran,” jelasnya.
Hudan menerangkan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan masyarakat pada usia produktif yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi/penganggur musiman. Dengan ketrampilan yang telah dimiliki diharapkan peserta dapat menumbuhkan jiwa wirausaha mandiri.
“Disamping untuk mewujudkan kualitas sumber daya manusia yang terampil, kompeten dan produktif pada bidang masing-masing kejuruan yang memenuhi persyaratan untuk mengisi jabatan operator di perusahaan/dunia usaha,” terangnya.
Selama pelaksanaan pelatihan ini Hudan mengharapkan agar siswa menjadi orang yang berperilaku dewasa dan mandiri serta serius mengikuti proses pembelajaran yang diberikan oleh tutor atau instruktur. “Setelah dilatih dan memiliki ketrampilan harapannya bisa menjadi seorang entrepreneur sesuai dengan bidang yang ditekuninya,” pungkasnya. (wan)