Reporter : Hendra Trisianto
KRAKSAAN – Rencananya Kamis (27/8/2020) mulai pukul 00.00 WIB, RSUD Waluyo Jati Kraksaan akan membuka kembali pelayanan operasional setelah hampir satu minggu tutup karena adanya tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Juru Bicara Ketua Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo dr. Shodiq Tjahjono meminta maaf kepada masyarakat karena telah terjadi beberapa kali penundaan terhadap rencana dibukanya kembali pelayanan operasional di RSUD Waluyo Jati Kraksaan. Tetapi semua itu dilakukan karena kami ingin memastikan status kesehatan para tenaga kesehatan benar-benar fit dan terbebas dari paparan virus Corona.
“Tetapi yang pasti jelas Shodiq, Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo bersama manajemen RSUD Waluyo Jati Kraksaan memastikan bahwa pelayanan operasional di RSUD Waluyo Jati Kraksaan akan dibuka kembali pada hari Kamis tanggal 27 Agustus 2020 mulai pukul 00.00 WIB,” katanya.
Menurut Shodiq, sempat terjadi penundaan selama 2 hari dari rencana semula dikarenakan manajemen RSUD Waluyo Jati Kraksaan melaksanakan pemeriksaan swab kepada seluruh staf dan karyawan yang ada di RSUD Waluyo Jati Kraksaan. “Kemudian hari ini selain menunggu hasil swabnya, kami juga melakukan persiapan untuk pembukaan pelayanan operasional besok,” jelasnya.
Selama 2 hari terang Shodiq, pihaknya melakukan pemeriksaan swab terhadap 430 orang staf dan karyawan RSUD Waluyo Jati Kraksaan. Sebagian pemeriksaan swab ini dilakukan dengan menggunakan PCR (Polymerase Chain Reaction) RSUD Waluyo Jati Kraksaan.
“Untuk persiapan pembukaan kembali pelayanan operasional ini sudah dilakukan oleh Manajemen dari RSUD Waluyo Jati Kraksaan. Kami dari Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo hanya memantau saja dan memastikan bahwa semuanya sudah berjalan dengan baik,” terangnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo ini menegaskan tentu nantinya setelah dibukanya kembali pelayanan operasional di RSUD Waluyo Jati Kraksaan ini, penerapan protokol kesehatan baik terhadap pengunjung maupun untuk karyawan akan diperketat lagi dari sebelumnya.
“Himbauan kami kepada seluruh masyarakat dan manajemen rumah sakit, tentunya ini menjadi pembelajaran yang sangat mahal buat semuanya. Jadi mohon kepada masyarakat yang akan berkunjung ke rumah sakit baik yang mau berobat ataupun ada keluarganya yang sakit, mohon untuk mentaati segala aturan yang ada di sana. Baik aturan kunjungan maupun aturan protokol kesehatan. Sebab ini pelajaran sangat berharga bagi semuanya,” tegasnya.
Shodiq menambahkan seandainya kejadian serupa terjadi lagi dan rumah sakit dilockdown lagi, siapa yang rugi. Oleh karena itu masyarakat harus mentaati semua aturan yang ada baik aturan tentang protokol kesehatan untuk pengunjung pasien ataupun yang keluarganya sedang sakit di rumah sakit.
“Bagi masyarakat yang tidak mematuhi aturan maka kami akan mengambil tindakan tegas dan tidak boleh masuk rumah sakit. Kami harus menegakkan disiplin protokol kesehatan. Kami tidak akan mempersulit, tetapi menegakkan aturan dengan sebaik-baiknya untuk kebaikan bersama,” pungkasnya. (dra)