Reporter : Syamsul Akbar
KRAKSAAN – Selama sebulan ke depan, IKM Batik Ronggo Mukti Kraksaan bekerja sama dengan CSR PT PJB UP Paiton memberikan pelatihan batik khas Probolinggo bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas IIB Kraksaan.
Selama pelatihan batik tersebut, para WBP akan diajari cara-cara membuat batik khas Probolinggo yang dapat diminati oleh pasar. Sehingga begitu selesai membatik, produk yang dihasilkan bisa laku di pasaran.
Kepala Rutan Kelas IIB Kraksaan Bambang Irawan memberikan apresiasi dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Owner IKM Batik Ronggo Mukti Kraksaan dan CSR PT PJB UP Paiton yang telah peduli dan memberikan support kepada para WBP yang ada di Rutan Kelas IIB Kraksaan.
“Kami berharap pelatihan batik khas Probolinggo ini dapat memberikan bekal ketrampilan dan bermanfaat bagi para WBP ketika lepas menjalani masa pidana. Dengan demikian mampu mengembangkan potensinya sebagai sumber mata pencahariannya,” ujarnya.
Sementara Owner IKM Batik Ronggo Mukti Kraksaan Mahrus Ali mengatakan pelatihan batik khas Probolinggo bagi WBP Rutan Kelas IIB Kraksaan ini merupakan salah satu upaya untuk memberikan kegiatan dan belajar pembuatan batik.
“Harapannya setelah keluar dari Rutan, mereka sudah memiliki keahlian. Jika mereka mau bergabung dengan Ronggo Mukti kami siap menampung. Apabila ingin mandiri mendirikan IKM batik, kami siap membantu proses perijinan dan lain-lain termasuk pasarnya,” katanya.
Menurut Mahrus, pelatihan batik ini dilakukan dengan tujuan untuk semakin membumikan batik sebagai salah satu ikon dari Kabupaten Probolinggo. Dengan bermunculannya IKM batik di Kabupaten Probolinggo, tentunya akan mengangkat perekonomian masyarakat.
“Jika sudah memiliki ketrampilan dan keahlian membatik, harapannya mereka bisa diterima dengan baik oleh masyarakat dan mampu merekrut masyarakat yang ada di sekitar tempat tinggalnya,” jelasnya.
Untuk pelatihan batik khas Probolinggo ini jelas Mahrus, pihaknya akan memaksimalkan 7 (tujuh) orang WBP yang sudah dilatih sebelumnya. Nantinya mereka akan membantu melatih sesama WBP dengan tetap dalam pemantauan dari IKM Ronggo Mukti Kraksaan.
“Pelatihan batik khas Probolinggo ini memang kami prioritaskan hanya bagi masyarakat Kabupaten Probolinggo. Harapannya memang setelah sampai di rumah dan berkumpul dengan masyarakat mereka mampu mengangkat perekonomian masyarakat,” terangnya.
Sedangkan Supervisor Umum dan CSR PT PJB UP Paiton Sukirman mengungkapkan kegiatan ini bertujuan untuk membekali WBP di Rutan Kelas IIB Kraksaan agar memiliki skiil dan kemampuan yang nantinya setelah keluar sudah mempunyai keahlian sehingga tidak kembali melakukan hal-hal yang merugikan masyarakat.
“Dengan pelatihan itu harapannya nanti bisa merubah kondisi atau kemampuan dari seseorang. Kita berupaya nanti ketika sudah ahli kita akan bantu dari sisi pemasaran. Jadi bukan hanya pelatihan saja, tapi kita bantu sisi pemasaran. Percuma kalau cuma berkarya terus tapi tidak tidak laku di pasaran maka akan menjadi sia-sia,” ujarnya.
Sukirman mengaku sangat bersyukur karena Kabupaten Probolinggo sudah memiliki Rumah Batik yang difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Probolinggo. Jadi nanti akan dibantu dari pemasaran disana.
“Pelatihan ini sifatnya bukan hanya disini tetapi seterusnya. Ketika sudah keluar dari Rutan harapannya tetap terjalin hubungan itu. Begitu sudah kembali ke masyarakat mereka punya kemampuan dan skill membatik untuk membantu ekonomi keluarganya,” pungkasnya. (wan)