Wednesday, May 1, 2024
Depan > Kemasyarakatan > Yayasan Nurul Islam Tampilkan Teatrikal Penderitaan Rakyat Sebelum Kemerdekaan

Yayasan Nurul Islam Tampilkan Teatrikal Penderitaan Rakyat Sebelum Kemerdekaan

Reporter : Wahed Effendi
GADING – Yayasan Nurul Islam (YNI) Pondok Pesantren (PP) Qolbul Qur’an turut serta memeriahkan Condong Carnival Festival yang digelar oleh Pemerintah Desa Condong Kecamatan Gading dalam rangka memeriahkan HUT ke-77 Kemerdekaan RI, Selasa (30/8/2022) siang.

Penampilan dari YNI PP Qolbul Qur’an ini sangat menarik perhatian dari masyarakat yang memenuhi sekitar panggung kehormatan di depan Pasar Condong. Masyarakat terus berteriak-teriak memberikan dukungan. Tidak sedikit pula yang mengelus dada melihat teatrikal tersebut.

Dalam Condong Carnival Festival tersebut, YNI PP Qolbul Qur’an menampilkan teatrikal penderitaan rakyat Indonesia karena mendapatkan siksaan dari kaum penjajah. Mereka dipaksa untuk bekerja tanpa mendapatkan upah. Bahkan sampai berdarah-darah dan badan lemah, mereka tetap dipaksa bekerja.

Musikalisasi teatrikal ini dilakukan dengan menampilkan berbagai penyiksaan oleh para penjajah yang kemudian dikolaborasikan dengan puisi kemerdekaan. Hal ini membuat banyak penonton terkesima dengan salah satu penampilan kontingen tersebut

Teatrikal tersebut ditampilkan sangat iconik dan totalitas yang tinggi. Mulai dari penampilan, make up, kostum, aksesoris hingga peragaannya sangat apik. Terlihat penyiksaan oleh penjajah membuat rakyat Indonesia harus jatuh bangun berjalan dengan kaki terikat rantai sambil mendorong gerobak dan mengangkat kayu.

Pengasuh Yayasan Nurul Islam PP Qolbul Qur’an Ustadz Muhammad Arifin mengharapkan mudah-mudahan apa yang ditampilkan santri-santrinya ini mampu memberikan gambaran penderitaan rakyat Indonesia sebelum kemerdekaan sehingga meningkatkan kecintaan masyarakat kepada para pahlawan bangsa Indonesia yang sekarang sudah mencapai ke-77 tahun.

“Untuk itu melalui Condong Carnival Festival ini kita mencoba untuk menggugah kembali rasa nasionalisme agar bisa mencintai dan menghargai jasa-jasa para pahlawan yang telah berkorban jiwa dan raganya untuk bangsa Indonesia,” katanya.

Dengan menampilkan teatrikal ini Ustadz Muhammad Arifin mengharapkan agar masyarakat tidak lupa terhadap jasa-jasa yang telah dilakukan oleh para pahlawan untuk merebut dan mempertahankan Kemerdekaan RI.

“Kami mengharapkan agar masyarakat tidak lupa kepada jasa para pahlawannya. Sebab kata Bung Karno (Presiden Soekarno, Red), bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan jasa para pahlawannya,” pungkasnya. (hed)