Reporter : Hendra Trisianto
KRAKSAAN – Dalam rangka percepatan upaya penanganan dan pencegahan penyebaran Virus Corona (Covid-19) di wilayah Kabupaten Probolinggo, Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Probolinggo bersama perwakilan pengurus lembaga keagamaan di Kabupaten Probolinggo menggelar pres release bersama awak media, Senin (16/03/2020) pagi di ruang pertemuan Jabung Kantor Bupati Probolinggo.
Pres release forum lintas lembaga keagamaan tersebut diawali dengan dialog bersama Wakil Bupati Probolinggo Drs HA Timbul Prihanjoko didampingi Asisten Perekonomian dan Kesra Tutug Edi Utomo, Kepala Pelaksana BPBD Anggit Hermanuadi serta Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Yulius Christian terkait penetapan status “Siaga Darurat” oleh Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE terkait mitigasi potensi penyebaran virus corona di wilayah Kabupaten Probolinggo.
Forum dialog tersebut diantaranya diikuti oleh Sekretaris Umum MUI Kabupaten Probolinggo KH Syihabuddin Sholeh, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Kraksaan H Ach Muzammil, Pengurus PCNU Kabupaten Probolinggo, H Santoso, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Probolinggo, Ust Muh. Fadlal, Dewan Pimpinan Cabang Al-Irsyad Kabupaten Probolinggo Ust H Ahmad M Banawir, Dewan Masjid Kabupaten Probolinggo KH Abdul Wasik Hanan serta Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Probolinggo, H Santoso.
Berdasarkan hasil dialog tersebut, MUI Kabupaten Probolinggo bersama forum dialog ini merelease beberapa point penting untuk kemudian menjadi acuan terkait upaya penanganan dan pencegahan perluasan wabah virus corona di Kabupaten Probolinggo.
“Yakni mendukung upaya dan langkah-langkah Pemkab Probolinggo, Forkopimda dan segenap komponen masyarakat dalam mitigasi (pencegahan) bencana non alam diantaranya, penetapan status siaga darurat dalam rangka percepatan penanganan Covid-19, pembentukan Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 serta percepatan mitigasi bencana oleh Satgas,” kata KH Syihabuddin Sholeh di hadapan para awak media.
Forum dialog lintas lembaga keagamaan Kabupaten Probolinggo juga menyepakati dukungan atas upaya dan langkah-langkah bersama masyarakat, yayasan pondok pesantren, dunia pendidikan, majelis ta’lim dan segenap komponen lainnya dalam pencegahan penyebaran Covid-19. Diantaranya ialah untuk sementara waktu menunda kegiatan yang akan melibatkan banyak orang seperti rapat, sosialisasi, seminar, seni pertunjukan, harlah/imtihan, akhirussanah, pengajian umum dan lainnya.
Himbauan kepada Pemkab Probolinggo juga ditegaskan oleh MUI diantaranya mengupayakan pengadaan disinfektan untuk penyemprotan masjid dan musholla. Kemudian lanjut KH Syihabuddin Sholeh, agar Pemkab Probolinggo mendorong fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan puskesmas untuk memfasilitasi setiap orang yang mengalami gejala awal Covid-19 dengan fasilitas pemeriksaan medis gratis.
Sebagai bentuk dukungan upaya perilaku hidup bersih dan sehat kata KH Syihabuddin Sholeh, pihaknya juga menghimbau kepada ta’mir masjid dan musholla untuk menjaga kebersihan lingkungan masjid dan musholla. Serta menghimbau parameters jama’ah masjid dan musholla untuk membawa peralatan ibadah sendiri (sajadah, mukena dan sarung).
“Kami mengajak semua elemen bangsa terutama yang beragama Islam agar senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT antara lain dengan membaca doa qunut nazilah setiap sholat fardhu, membaca sholawat burdah secara mandiri, membaca sholawat Tibbil Qulub, Ratibul Haddad dan lainnya,” tuturnya.
“Selanjutnya kami mendorong Pemkab Probolinggo untuk selalu mengupdate segala informasi terkait percepatan penanganan Covid-19 kepada masyarakat melalui berbagai media informasi secara berkala dan terpadu. Dan kami sesuaikan juga sepakat untuk mensosialisakan kesepakatan ini melalui lembaga kami masing-masing,” tambahnya.(dra)