Reporter : Syamsul Akbar
DRINGU – Asosiasi Petani Tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten Probolinggo menggelar musyawarah cabang (muscab) di ruang pertemuan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Probolinggo, Kamis (9/12/2021).
Kegiatan yang diikuti oleh 52 orang peserta ini dihadiri Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur, DPN dan DPD APTI Jawa Timur, DKPP Kabupaten Probolinggo, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Probolinggo, Bagian Perekonomian dan SDA Kabupaten Probolinggo, Koordinator Penyuluh Pertanian wilayah potensi tembakau, ketua kelompok tani nelayan andalan serta perwakilan ketua kelompok tani wilayah potensi tembakau.
Dalam muscab tersebut, Mudekkir kembali terpilih secara aklamasi untuk memimpin APTI Kabupaten Probolinggo masa bakti 2021-2026. Selanjutnya bersama tim formatur, Mudekkir menyusun pengurus APTI Kabupaten Probolinggo masa bakti 2021-2026.
Ketua APTI Kabupaten Probolinggo Mudekkir mengaku jika sebenarnya dirinya sudah meminta agar tidak dipilih lagi sewaktu melakukan pemaparan akhir masa bakti. Tetapi setelah proses pemilihan bakal calon, musyawirin secara aklamasi menunjuknya lagi sebagai Ketua APTI Kabupaten Probolinggo masa bakti 2021-2026.
“Karena ini adalah amanah, maka akan saya jalani saja dengan damai dan penuh tanggung jawab. Kepada pemerintah kami berharap bisa memahami kegigihan petani tembakau agar petani damai dan sejahtera,” harapnya.
Sementara Kepala DKPP Kabupaten Probolinggo Mahbub Zunaidi mengatakan muscab merupakan momentum yang sangat penting dalam hal reorganisasi guna memilih pengurus baru APTI masa bakti 5 (lima) tahun mendatang periode 2021-2026. “APTI merupakan organisasi dengan tujuan untuk memfasilitasi petani tembakau dengan melakukan berbagai upaya pemberdayaan petani,” katanya.
Mahbub berharap APTI Jawa Timur mampu mensinergikan semua stakeholder IHT (Industri Hasil Tembakau) untuk mensejahterakan petani tembakau, buruh tani tembakau dan buruh industri rokok.
“APTI sebagai advokasi untuk petani tembakau mengharapkan kebijakan di bidang cukai, DBHCHT maupun regulasi komoditi tembakau, dana yang dipergunakan oleh Pemerintah Daerah/Provinsi/Nasional agar tertuju pada peningkatan kualitas bahan baku tembakau, produksi dan produktivitas tembakau serta kesejahteraan petani tembakau,” jelasnya.
Menurut Mahbub, APTI sebagai organisasi pemersatu dan wadah perjuangan para petani tembakau dalam kiprahnya mampu bersinergi dengan berbagai pihak terkait, sehingga maju dan berkembang sebagai organisasi petani yang bermental pengusaha dan dapat meningkatkan kesejahteraan para petani tembakau.
“Kami berharap para petani tembakau tetap semangat untuk terus meningkatkan kualitas tanaman tembakaunya. Apabila kualitas tembakau di Kabupaten Probolinggo semakin baik, maka akan mempertahankan kerja sama dan membeli secara langsung di Kabupaten Probolinggo,” pungkasnya. (wan)