Saturday, September 30, 2023
Depan > Kemasyarakatan > Festival Jathilan Gunung Bromo Menuju Agenda Wisata Nasional

Festival Jathilan Gunung Bromo Menuju Agenda Wisata Nasional

Reporter : Hendra Trisianto
SUKAPURA – Gubernur Jawa Timur Hj Khofifah Indar Parawansa mengamini ikhtiar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo bersama pelaku wisata dan masyarakat lokal dalam menjawab PR (Pekerjaan Rumah) besar untuk
menjadikan wisata Gunung Bromo semakin mendunia melalui even seni budaya.

Support lahir dan batin ini diutarakan Khofifah pada saat menyaksikan secara langsung Festival Jathilan Gunung Bromo kedua, Sabtu (29/9/2019) sore di Amfiteater Terbuka Hotel Jiwa Jawa Resort Desa Wonotoro Kecamatan Sukapura.

Dalam sambutannya Khofifah mengemukakan, berdasarkan trend kunjungan wisatawan eropa ke Indonesia disebutkan bahwa rata-rata memakan waktu selama 14 hari. Yakni dua hari di Candi Borobudur, satu hari di Gunung Bromo dan Kawah Ijen dan sepuluh hari sisanya akan dihabiskan di pulau Bali.

“Jadi PR kita adalah bagaimana kedepan untuk bisa mengajak para wisatawan terutama eropa agar mau berwisata di Gunung Bromo lebih lama. Paling tidak menjadi dua hari, syukur-syukur jika destinasi wisata lain bisa kita persambungkan,” ujarnya.

Festival Jathilan Bromo yang sedang di upayakan menjadi sebuah agenda wisata rutin di kawasan Gunung Bromo disebut Khofifah selaras dengan salah satu program pemerintah pusat yang sedang menyiapkan kawasan Bromo-Tengger-Semeru (BTS) menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) yang dampaknya akan dirasakan langsung oleh daerah Probolinggo, Pasuruan dan Lumajang.

Melihat antusias penonton dan kemasan festival yang cukup berkelas ini Khofifah berharap kedepan Festival Jathilan menjadi salah satu alasan bagi wisatawan mancanegara menambah harinya untuk tinggal lebih lama di kawasan BTS.

“Agenda ini bisa kita jadikan kalender bersama, bukan hanya menjadi kalender wisata Bromo dan Kabupaten Probolinggo saja, tetapi bisa kita jadikan satu kesatuan bersama kalender Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Kemudian kita lanjutkan sebagai satu kesatuan kalender wisata nasional. Dengan begitu maka akan menjadi penunjang wisata baru disamping panorama alam Gunung Bromo,” pungkasnya. (dra)