Reporter : Syamsul Akbar
KRAKSAAN – Dalam rangka peningkatan kompetensi guru SMP se-Kabupaten Probolinggo, Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo menggelar ekselerasi pembelajaran digital, Senin hingga Jum’at (20-24/7/2020).
Kegiatan yang dilaksanakan di aula Dispendik Kabupaten Probolinggo ini diikuti oleh 100 orang guru perwakilan 10 mata pelajaran (mapel) jenjang SMP dari 51 lembaga SMP Negeri dan swasta di Kabupaten Probolinggo. Setiap harinya, kegiatan ini diikuti oleh 20 orang guru dari 2 mapel. Narasumber berasal dari Dispendik Kabupaten Probolinggo dan Pengawas SMP di Kabupaten Probolinggo.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dispendik Kabupaten Probolinggo Fathur Rozi mengatakan pada abad 21 ada 4 (empat) kompetensi yang harus dimiliki oleh siswa meliputi berpikir kritis dan menyelesaikan masalah, kreativitas, kemampuan berkomunikasi dan kemampuan untuk bekerja sama.
“Ini bukan bagian dari persaingan, tetapi penguatan pendidikan karakter di sekolah yang harus dapat menumbuhkan karakter siswa untuk dapat berpikir kritis, kreatif, mampu berkomunikasi dan berkolaborasi sehingga mampu bersaing di abad 21,” katanya.
Sementara Kepala Bidang Pembinaan Ketenagaan Dispendik Kabupaten Probolinggo Sunalis mengungkapkan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru SMP di Kabupaten Probolinggo terutama kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional. “Serta meningkatkan kemampuan guru SMP di Kabupaten Probolinggo dalam memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran,” ungkapnya.
Menurut Sunalis, memasuki tahun ajaran baru di era normal baru pendidikan, tantangan guru tidak menjadi lebih ringan. Sebaliknya, pasca Belajar Dari Rumah (BDR) selama pandemic COVID-19, guru semakin dituntut memiliki kompetensi lebih dari masa normal. Tantangan utama pada era new normal ini adalah tentunya pemaksimalan fungsi teknologi. Pembelajaran daring tidak semudah yang dibayangkan.
“Konsistensi guru untuk terus menggali pengetahuan adalah kuncinya. Online learning bukan diukur dari seberapa banyak teknologi digunakan, tapi efektifitas penggunaannya. Ada banyak aspek online learning yang harus diperhatikan seperti perencanaan pembelajaran, skill presentasi verbal maupun nonverbal serta metode ketika memberikan pertanyaan,” jelasnya.
Lebih lanjut Sunalis menerangkan guru harus mampu memanfaatkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk kepentingan pembelajaran maupun pengembangan diri. “Komponen guru merupakan salah satu masukan instrumental yang menduduki posisi strategis, terutama tugas guru dalam pengelolaan proses pembelajaran yang bertujuan mengantarkan peserta didik menuju kepada terwujudnya tujuan pendidikan nasional,” tegasnya.
Sunalis menambahkan penggunaan TIK menjadi sebuah cara yang efektif dan efisien dalam menyampaikan informasi. Banyak kegiatan dalam pembelajaran yang bisa dilakukan guru dengan bantuan TIK, diantaranya adalah pengembangan sumber belajar, pembuatan rencana pembelajaran, penyampaian bahan ajar, evaluasi pembelajaran hingga pengembangan kompetensi guru.
“Pengintegrasian TIK dalam pembelajaran bukan untuk menggantikan peran guru dalam suatu proses pembelajaran, tetapi sebagai alat yang membantu tercapainya tujuan pembelajaran,” pungkasnya. (wan)