Reporter : Syamsul Akbar
KRAKSAAN – Sebagai upaya turut serta mendukung program pemerintah dalam gerakan penanganan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Probolinggo, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Probolinggo akan melaksanakan program bedah 25 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
Program bedah RTLH ini akan dilaksanakan di 25 desa lokus pemberantasan kemiskinan ekstrem di 5 (lima) kecamatan. Meliputi Kecamatan Pakuniran, Gading, Krucil, Maron dan Tongas. Masing-masing desa diprogramkan 1 unit RTLH yang akan dibedah menggunakan dana zakat.
“Baznas dalam 2 (dua) bulan ini fokus pada program kegiatan bedah RTLH di 25 desa pada 5 kecamatan lokasi penanganan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Probolinggo. Masing-masing rumah kita alokasikan dana sebesar Rp 15 juta,” kata Ketua Baznas Kabupaten Probolinggo H Ahmad Muzamil.
Menurut Muzamil, program bedah RTLH di lokasi penanganan kemiskinan ekstrem ini bertujuan untuk mendukung program pemerintah dalam rangka ikut serta membantu memberantas kemiskinan ekstrem di 25 desa pada 5 kecamatan di Kabupaten Probolinggo.
“Alhamdulillah, program penanganan kemiskinan ekstrem oleh Baznas ini bisa dilakukan lebih awal. Pasalnya pemerintah baru akan melakukan program ini tahun 2022 mendatang. Jadi sudah kita respon karena Baznas memang tujuannya untuk memberantas kemiskinan. Saat melihat saldo yang ada, kita bisa membuat program bedah rumah tersebut,” jelasnya.
Selain bedah rumah di daerah penanganan kemiskinan ekstrem jelas Muzamil, Baznas juga memprogramkan bedah 5 unit RTLH di Kabupaten Probolinggo. Seperti bedah rumah akibat kebakaran di Desa Ranugedang Kecamatan Tiris dan bedah rumah di Desa Resongo Kecamatan Kuripan. Sementara 3 unit lainnya akan dijadikan sebagai cadangan jika ada rumah yang mau dibedah hingga akhir tahun 2021.
“Untuk alokasi bedah rumah di luar penanganan kemiskinan ekstrem ini sama sebesar Rp 15 juta. Sebenarnya ada satu rumah di Desa Sidodadi Kecamatan Paiton. Tapi setelah disurvey ternyata sudah dibangun swadaya oleh masyarakat. Akhirnya kita berikan bantuan insidentil berupa 30 sak semen,” terangnya.
Tidak hanya bedah RTLH tegas Muzamil, Baznas juga akan menjalankan program yang sudah tertuang dalam RKAT (Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan) Baznas tahun 2021. Seperti khitanan massal di Kecamatan Pajarakan, Leces, Sumber, Sukapura dan Kuripan serta pembinaan muallaf di Kecamatan Sukapura dan Sumber. Sekaligus masalah stunting bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo.
“Semua program kegiatan ini sudah masuk dalam RKAT tahun 2021. Jadi kita melaksanakan program ini sudah ada acuannya. Dimana arahnya program yang dilaksanakan Baznas bisa membawa dampak dalam program pengentasan kemiskinan di Kabupaten Probolinggo,” harapnya. (wan)