Friday, March 29, 2024
Depan > Pemerintahan > Pemkab Ikuti Evaluasi Implementasi Program Smart City Secara Virtual

Pemkab Ikuti Evaluasi Implementasi Program Smart City Secara Virtual

Reporter : Syamsul Akbar
KRAKSAAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo) mengikuti evaluasi implementasi program Smart City (Kota Cerdas) tahun 2022 secara virtual di ruang pertemuan Jabung 3 Kantor Bupati Probolinggo, Selasa (4/10/2022) siang.

Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo Drs. HA. Timbul Prihanjoko didampingi Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Kabupaten Probolinggo Santiyono serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Probolinggo.

Dalam kesempatan tersebut Wabup Timbul memberikan paparan kepada Asesor Evaluasi Implementasi Smart City dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI. Tim asesor tersebut terdiri dari Hari Kusdaryanto (Citiasia), Mariam F Barata (IKTII), Setiadi Yazid (Akademisi UI) dan Deddy Agus Susanto (Kementerian PUPR).

Selain paparan, Tim Asesor Evaluasi Implementasi Smart City juga melakukan sejumlah pertanyaan yang disampaikan kepada Pemkab Probolinggo. Kekurangan-kekurangan yang ada diminta untuk segera dilengkapi. Program Smart City meliputi Program Smart Governance, Program Smart Branding, Program Smart Economy, Program Smart Living, Program Smart Society dan Program Smart Evironment.

Dalam paparannya Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo Drs. HA. Timbul Prihanjoko menyampaikan program smart governance yang dimiliki lebih dari 5 dan jumlah yang berjalan di atas 75%. Inovasi terkait Pengembangan aplikasi SP4N Lapor melalui penambahan menu time response yang terhubung langsung ke kepala daerah masih belum dapat terlaksana karena terkait dengan pengembangan aplikasi umum.

“Tetapi inovasi terkait program smart governance lainnya sudah berjalan karena kondisi program tersebut merupakan kondisi eksisting dari OPD yang turut didalam smart governance. Termasuk contoh didalamnya adalah aktivitas NTPD 112,” terangnya.

Kinerja kesehatan fiskal dan pengelolaan keuangan daerah (Laporan Keuangan Daerah oleh BPK) Kabupaten Probolinggo adalah WTP (Wajar Tanpa Pengecualian). Kabupaten Probolinggo memperoleh opini WTP selama 9 kali berturut turut.

Status Kinerja Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LKPPD Kemendagri) Kabupaten Probolinggo adalah Sangat Tinggi pada tahun 2018 (disampaikan 2020) dengan skor 3,2270. Indeks SPBE Kabupaten Probolinggo Tahun 2021 adalah 2.59. Predikat Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Probolinggo tahun 2021 adalah B.

“Dalam Inovasi Pelayanan Publik, Pemerintah Kabupaten Probolinggo Tahun 2021 masuk ke dalam peringkat TOP 45 SINOVIK dengan inovasi BUMI KRAKSAAN (Budidaya Udang Vanamei Kolam Bundar menggunakan RAS di Media Air Laut Buatan),” terangnya.

Program Smart Branding Kabupaten Probolinggo ada 15 program. Yang sudah berjalan sekitar 10 dan masih terus berproses semisal pembangunan jembatan kaca di kawasan BTS. “Tingkat kemudahan berusaha dan proses perizinan di Dinas Penanaman Modal PTSP sudah online dan sudah menggunakan aplikasi OSS,” ujarnya.

Selanjutnya, Program Smart Economy yang dimiliki Kabupaten Probolinggo ada 10 program dalam masterplan Smart City dan lebih dari 75% sudah berjalan salah satunya pengembangan pengolahan produksi bawang merah. “Persentase penduduk miskin Kabupaten Probolinggo pada tahun 2021 adalah 18,91%. IPM di Kabupaten Probolinggo pada tahun 2021 sebesar 66,26,” tegasnya.

Untuk Program Smart Living, persentase baduta stunting yang sudah tertangani 1 tahun terakhir adalah 14.68%. Persentase balita sudah mendapatkan imunisasi lengkap dalam 1 tahun terakhir di Kabupaten Probolinggo adalah 90%. Cakupan persalinan di wilayah Kabupaten Probolinggo yang ditangani oleh tenaga kesehatan dalam 1 tahun terakhir adalah 99,3%.

“Persentase rumah tangga pengguna air bersih di Kabupaten Probolinggo sebesar 63,01 %. Persentase rumah tangga dengan akses sanitasi layak di Kabupaten Probolinggo sebesar 62,29%. Persentase jalan Kabupaten Probolinggo kondisi mantab adalah 60%. Dengan rincian 471,55 km jalan kondisi mantab dari total 785,819 km jalan kabupaten yang dimiliki,” ungkapnya.

Program smart society di Kabupaten Probolinggo di tahun 2022 sudah berjalan. Ada 16 program yang dimiliki Kabupaten Probolinggo terkait Smart Society yang tertuang didalam masterplan Smart City dan masih sekitar 60 % yang berjalan di tahun ini. Salah satunya adalah aktivitas keagamaan dengan pemuka agama di sekitar kawasan Bromo, masyarakat suku Tengger aktif dan berperan sebagai pelaku dalam pengelolaan dan pengembangan kebudayaan daerah

“Kesadaran akan pentingnya wajib belajar 9 tahun di Kabupaten Probolinggo telah meningkat, ditunjukkan dengan capaian angka partisipasi sekolah yang terus meningkat. Angka Partisipasi Murni (APM) wajib belajar 9 tahun di Kabupaten Probolinggo. APM tingkat SD sebesar 97,62 dan APM tingkat SMP sebesar 87,02,” tambahnya.

Untuk kebencanaan, Pemkab Probolinggo sudah melakukan pembentukan desa tangguh bencana sebagai bagian dari mitigasi sebelum bencana dan secara rutin telah melakukan sosialisasi. Pembentukan dan sosialisasi desa tangguh bencana yang telah dilakukan terbukti efektif dan teruji saat terjadi bencana.

Pemkab Probolinggo melalui BPBD memiliki program penanganan saat bencana dan sudah disosialisasikan. Serta program pemulihan setelah bencana, tidak hanya disosialisasikan tetapi sudah dilaksanakan dan sudah teruji untuk menghadapi bencana di daerah rawan bencana. Semisal pipanisasi untuk mengantisipasi bencana kekeringan.

Wabup Timbul menambahkan bahwa Kabupaten Probolinggo memiliki 10 Program Smart Evironment yang tertuang di dalam masterplan dan 75% program sudah berjalan. Salah satu yang berjalan adalah implementasi dan monitoring pemantauan polusi air dan udara serta program pengendalian pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup.

Inovasi pembatasan sampah yang dilakukan oleh DLH Kabupaten Probolinggo adalah dengan melakukan program pemilahan sampah organik-nonorganik di tingkat rumah tangga.

“Sedang inovasi dalam pengelolaan daur ulang dan guna ulang sampah, DLH Kabupaten Probolinggo sudah menerapkan program sampah menjadi bernilai ekonomi bagi masyarakat (menjadi pupuk, kerajinan tangan, budidaya magot) dan juga sudah ada pembentukan bank sampah di beberapa tempat serta TPA yang dimiliki Kabupaten Probolinggo sudah menerapkan konversi sampah menjadi gas metana,” pungkasnya. (wan)