Reporter : Syamsul Akbar
KRAKSAAN – Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU Kabupaten Probolinggo bekerja sama dengan Gender Equality and Social Inclusion in Infrastructure (GESIT) atau Kesetaraan Gender dan Inklusi Sosial Dalam Infrastruktur oleh Kemitraan Indonesia-Australia untuk Infrastruktur (KIAT) memberikan sosialisasi keselamatan berkendara di jalan raya di ruang pertemuan Jabung 1 Kantor Bupati Probolinggo, Rabu (15/3/2023).
Kegiatan ini diikuti oleh 50 orang peserta mewakili dari beberapa Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) dan Organisasi Penyandang Disabilitas (OPD) di wilayah timur Kabupaten Probolinggo. Sisanya akan dilakukan di wilayah barat Kabupaten Probolinggo.
Selama kegiatan mereka mendapatkan materi kebijakan-kebijakan di jalan raya dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Probolinggo dan keamanan tentang rambu-rambu lalu lintas di jalan raya dari Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Probolinggo.
Ketua PC Muslimat NU Kabupaten Probolinggo Hj Nurayati mengatakan kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kerjasama PC Muslimat NU Kabupaten Probolinggo dengan GESIT oleh Kemitraan Indonesia-Australia untuk Infrastruktur (KIAT) dalam bidang infrastruktur.
“Kalau tahun sebelumnya kita sebagai pilot project, sekarang ini adalah pelaksanaan. Jadi langsung dari tindak lanjut pilot project kami dianggap berhasil karena itu adalah satu-satunya waktu itu program GESIT tentang infrastruktur yang melibatkan OMS dan OPD. Sekarang kita implementasi dari pilot projectnya itu. Tahun kemarin kita hanya dikontrak 5 bulan dan sekarang ini 2 tahun,” katanya.
Nurayati menjelaskan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat dan memberikan pengetahuan kepada masyarakat bagaimana berkendara yang aman dan nyaman di jalan raya serta mematuhi setiap peraturan lalu lintas.
“Selain itu, bagaimana kebijakan-kebijakan dari Dishub dari Satlantas kepada pengguna jalan benar-benar diterapkan oleh masyarakat. Disamping itu tentang infrastruktur jalan, apakah sudah layak, aman dan nyaman berkeselamatan bagi pengendara,” jelasnya.
Menurut Nurayati, yang hadir dalam sosialisasi keselamatan berkendara di jalan raya ini merupakan perwakilan OMS dan OPD yang akan menyampaikan kepada anggotanya dan kepada masyarakat luas untuk menyebarluaskan informasi terkait dengan keselamatan berkendara di jalan raya.
“Fokus program ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Kalau kemarin pilot project focus kita jalan PRIM dari Tongas sampai Sukapura. Sekarang seluruh infrastruktur jalan raya di Kabupaten Probolinggo. Seluruh infrastruktur layanan publik di Kabupaten Probolinggo,” terangnya.
Dengan adanya kegiatan ini jelas Nurayati, nanti pihaknya akan merekomendasikan beberapa riset aksi untuk menguji kembali jalan yang ada di Kabupaten Probolinggo yang layak, aman dan nyaman berkeselamatan jalan kabupaten.
“Bisa juga sebagai contoh adalah jalan desa. Bisa juga semuanya infrastruktur yang berada di Kabupaten Probolinggo. Tidak menutup kemungkinan juga jalan nasional yang akan kita jadikan sasaran riset aksi,” ujarnya.
Nurayati berharap nanti pihaknya akan menyampaikan kepada pemerintah bahwa setiap kebijakan apapun, termasuk dalam merencanakan sesuatu pembangunan yang hubungannya dengan infrastruktur, ada keterlibatan perempuan di dalamnya.
“Hasil yang kita inginkan adalah kita terlibat dalam kebijakan itu mulai dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan sampai evaluasi. Insya Allah hasilnya sesuai dengan harapan kita bahwa infrastruktur di Kabupaten Probolinggo aksesibel inklusi bagi kita semua. Jadi bisa dirasakan oleh masyarakat Kabupaten Probolinggo secara menyeluruh,” pungkasnya. (wan)