Wednesday, November 29, 2023
Depan > Pemerintahan > Konsultasi Publik Program KSPN Pembangunan Jembatan Kaca Seruni Point

Konsultasi Publik Program KSPN Pembangunan Jembatan Kaca Seruni Point

Reporter : Mujiono
SUKAPURA – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI bersinergi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melakukan konsultasi publik terkait dengan program Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) pembangunan infrastruktur jembatan kaca Seruni Point TNBTS, Kamis (18/11/2021) di ruang pertemuan Lava Hill Kecamatan Sukapura.

Pembangunan jembatan kaca dibangun di Seruni Point atau di lingkungan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TN-BTS) bertujuan ingin lebih menunjukkan keindahan alam dan menambah daya tarik wisatawan serta sebagai unsur edukasi. Dimana kawasan Bromo hingga saat ini mendapatkan pengakuan dari badan dunia dibawah naungan PBB yakni UNESCO, Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Arjuno sebagai Cagar Biosfer.

Dalam konsultasi publik pembangunan infrastruktur jembatan kaca Seruni Point ini dihadiri Ahmad Subkhi selaku Kepala Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Timur dan Bali pada Kementerian PUPR, Kepala Bagian Umum dan Tata Usaha Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas pada Dirjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Dedi Yudha Lesmana.

Hadir pula anggota DPRD Kabupaten Probolinggo Supoyo, Kepala Balai Geoteknik Pusat Penelitian, Pengembangan Jalan dan Jembatan (Pusjatan) Kementrian PUPR Fahmi Aldiamar dan Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Probolinggo R Oemar Sjarief.

Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR RI Mohammad Zainal Fatah melalui virtual menjelaskan tujuan kegiatan ini merupakan bagian dari proses yang harus dilakukan dalam hal kebaikan kepada masyarakat. Tentunya acara ini adalah mencari pemahaman bersama tentang aktifitas-aktifitas yang akan dijalankan dan untuk apa aktifitas dijalankan untuk meningkatkan peran Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dalam rangka mewujudkan pembangunan nasional.

“Keunikan tentang alam dan status jumlah kawasan yang ada di Bromo Tengger Semeru ini menjadi pilihan KSPN yang terbaik serta disetujui oleh Pemerintah. Alhasil PUPR akan mewujudkan pembangunan jembatan gantung kaca yang pertama kali di Indonesia. Kesempatan ini tidak datang kedua kalinya dan perlu adanya sinergitas antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Daerah turut mendukung suksesnya pembangunan jembatan kaca,” ungkapnya.

Sementara Kepala Pelaksanaan Jalan Nasional Jawa Timur dan Bali pada Kementerian PUPR Ahmad Subkhi menyampaikan Bromo Tengger memiliki pesona alamnya yang luar biasa dan cara pengelolaan alam lingkungan oleh penduduknya itu sangat baik.

“Hal ini nantinya sebagai acuan suatu pembelajaran bagi daerah-daerah lain tentang cara-cara pengelolaan lingkungan. Inilah Bromo Tengger Semeru dipilih untuk dibangun jembatan kaca Seruni Point,” ujarnya.

Direktur Jenderal Konservasi dan Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Wiratno secara virtual menyatakan dari hasil peninjauan titik Seruni Point beberapa waktu yang lalu diperoleh bahwa Bromo Tengger bukan hanya kawasan wisata super prioritas. Bahkan Bromo Tengger Semeru Arjuno ditetapkan sebagai Cagar Biosfer oleh UNESCO.

“Jadi daerah yang sangat penting didalam konsep Cagar Biosfer. Dimana pembangunan Cagar Biosfer dilakukan melalui koordinasi TNBTS. Yakni pembangunan yang menyeimbangkan antara kepentingan kelestarian lingkungan dan mendorong pembangunan berkelanjutan,” katanya.

Sedangkan Dedi Yudha Lesmana saat ditemui awak media menjelaskan sumber daya air yang lama tidak terpikirkan bahwa di Bromo Tengger ketersediaan air dianggap mencukupi. Sementara di kawasan Bromo Tengger Semeru di 4 (empat) titik itu dibutuhkan air minimal dua liter per detik. Sedangkan kesediaan air yang ada di empat titik hampir empat liter per detik selama 40 tahun. Jadi air bersih merupakan kebutuhan utama dalam melakukan segala aktifitas maupun untuk kebutuhan hidup.

“Kita memiliki keinginan mengeksplor keindahan alam di Seruni Point Bromo Tengger Semeru, menambah daya tarik wisatawan yang otomatis nantinya akan meningkatkan perekonomian masyarakat dan fasilitas-fasilitas yang terbatas akan dilengkapi oleh Kementerian PUPR beserta mendapat dukungan Kementerian ESDM maupun Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,” tegasnya.

Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Kabupaten Probolinggo R Oemar Sjarief menambahkan peran Pemerintah Kabupaten Probolinggo tidak hanya satu titik saja, akan tetapi mendukung keseluruhan yang salah satunya perbaikan pada akses jalan melalui dana Provincial Road Improvement (PRIM) dari Tongas sampai Sukapura. “Pada tahun 2022 dimulai perbaikan infrastruktur dimulai dari gerbang wisata Sukapura sampai Seruni Point dengan jarak 2,6 km,” katanya. (y0n)