Reporter : Syamsul Akbar
DRINGU – Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Probolinggo menggelar bimbingan teknis (bimtek) budidaya polikultur udang vanamei dan bandeng di di ruang pertemuan UPT Perikanan Budidaya Air Tawar/Payau Diskan Kabupaten Probolinggo, Rabu (16/6/2021).
Kegiatan ini diikuti oleh 30 orang peserta yang merupakan Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) air payau dari Desa Lemah Kembar dan Pesisir Kecamatan Sumberasih serta Desa Pajurangan, Pesisir dan Klaseman Kecamatan Gending.
Selama kegiatan para Pokdakan ini mendapatkan materi dari Diskan Kabupaten Probolinggo berupa kebijakan Pemerintah Kabupaten Probolinggo dalam pengembangan budidaya polikultur kepada masyarakat pembudidaya tambak tradisional untuk melakukan kegiatan polikultur.
“Budidaya polikultur ini merupakan sistem budidaya dengan dua atau lebih spesies ikan yang mempunyai makanan dan kebiasaan yang berbeda. Awalnya mereka melakukan budidaya bandeng. Tetapi kali ini selain bandeng juga melakukan budidaya udang vanamei yang dicampur dalam satu kolam,” ujar Kepala Bidang Perikanan Budidaya Diskan Kabupaten Probolinggo Wahid Noor Azis.
Selain itu juga ada materi dari Instalasi Budidaya Air Payau Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur yang berkaitan dengan secara teknis bagaimana cara melakukan budidaya polikultur dan semi intensif kepada para petambak tradisional. “Harapanya para petambak tradisional ini memahami cara budidaya ikan yang baik,” jelasnya.
Menurut Wahid, kegiatan ini bertujuan untuk menggugah para pembudidaya tambak tradisional untuk berbudidaya polikultur dengan harapan dapat meningkatkan produktifitas dan produksi budidaya khususnya air payau.
“Dari segi ekonomi, udang vaname jauh lebih mahal dari produksi bandeng. Dimana harga bandeng mencapai Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu per kilogram. Sementara udang vanamei harganya mencapai Rp 60 ribu per kilogram,” terangnya.
Untuk melakukan budidaya polikultur ini terang Wahid, petambak pertama-tama bisa menebar benin udang terlebih dahulu. Setelah 10 hingga 15 hari kemudian, baru bisa ditebari bandeng. “Ukurannya, setiap meternya bisa ditebari 10 ekor udang dan 1 hingga 2 ekor bandeng,” tegasnya.
Sementara Kepala Diskan Kabupaten Probolinggo Dedy Isfandi mengatakan bahwa Diskan akan selalu mendukung dan membantu tingkat kesulitan petambak tradisional yang ada di Kabupaten Probolinggo.
“Oleh karena itu kami meminta kepada para petambak tradisional untuk tetap mengikuti prosedur dari kegiatan budidaya mulai dari persiapan lahan, pengendalian hama penyakit sampai dengan pasca panen, sehingga dapat memperoleh hasil sesuai yang diharapkan oleh para petambak tradisional. Dengan demikian akan mampu meningkatkan produksi dan pendapatan sehingga meningkatkan kesejahteraan petambak tradisional,” katanya. (wan)