Reporter : Syamsul Akbar
DRINGU – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Probolinggo melakukan kegiatan jemput bola berupa perekaman KTP bagi wajib KTP pemula usia 16 dan 17 tahun di SMAN 1 Dringu, Selasa (24/1/2023).
Selain perekaman KTP, dalam kesempatan tersebut Disdukcapil juga memberikan pelayanan aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD). Hal ini untuk menindaklanjuti Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 72 Tahun 2022 Tentang Standar dan Spesifikasi Perangkat Keras, Perangkat Lunak dan Blangko Kartu Tanda Penduduk Elektronik serta Penyelenggaraan Identitas Kependudukan Digital.
Kepala Disdukcapil Kabupaten Probolinggo Munaris mengatakan kegiatan jemput bola perekaman KTP ini bertujuan agar semua masyarakat yang sudah usia KTP bisa melakukan perekaman.
“Sebab nanti usia 17 tahun wajib KTP untuk mencakup peningkatan target layanan. Target Disdukcapil saat ini adalah 99,4% jumlah wajib KTP harus sudah perekaman. Sekarang Disdukcapil sudah 99,2%. Kita mengejar target tersebut. Sambil mensosialisasi Identitas Kependudukan Digital kepada anak milineal,” katanya.
Munaris menjelaskan kegiatan jemput bola berupa perekaman KTP dan aktivasi IKD ini akan dilaksanakan bagi semua siswa SMA sederajat di Kabupaten Probolinggo. “Targetnya tahun ini semua SMA kita lakukan jemput bola perekaman KTP,” jelasnya.
Menurut Munaris, IKD ini sebenarnya sudah berlaku sejak tahun 2022, tinggal sosialisasinya. Sebab sudah ada Permendagri Nomor 72 Tahun 2022 Tentang Standar dan Spesifikasi Perangkat Keras, Perangkat Lunak dan Blangko Kartu Tanda Penduduk Elektronik serta Penyelenggaraan Identitas Kependudukan Digital.
“Sebenarnya sudah ada peraturannya, harusnya secara otomatis sudah berlaku. Memang ada lembaga seperti perbankan dan lainnya masih belum tersosialisasi karena mereka terpusat. Mereka menunggu perintah dari pimpinannya di pusat. Tapi sebenarnya KTP Digital sudah berlaku,” terangnya.
Munaris mengaku bersyukur karena para pemula ini sangat antusias mengikuti kegiatan jemput bola perekaman KTP. Untuk di SMAN 1 Dringu sendiri diikuti oleh sekitar 300 orang dan sudah direkam semua.
“Ini hanya perekaman KTP saja sambil sosialisasi IKD kepada para pemula. Setelah perekaman masih harus menunggu beberapa waktu sehingga tidak bisa langsung dicetak KTP-nya,” tegasnya.
Melalui kegiatan ini Munaris berharap agar masyarakat semakin sadar tentang pentingnya dokumen kependudukan sehingga mereka secara mandiri tidak perlu lagi Disdukcapil mengadakan kegiatan jemput bola.
“Apabila mereka memahami tentang pentingnya dokumen kependudukan, mereka akan mendatangi tempat pelayanan baik di desa, kecamatan maupun Disdukcapil. Jadi meningkatkan kesadaran masyarakat dengan harapan masyarakat semakin sadar tentang pentingnya dokumen kependudukan,” pungkasnya. (wan)