Reporter : Syamsul Akbar
PAITON – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Probolinggo terus berkomitmen untuk mendukung terwujudnya program pasar dan digitalisasi pedagang pasar. Salah satunya menjalin kerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) untuk pembiasaan pedagang menabung dan penyaluran dana Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Penyaluran dana KUR ini dilakukan dalam rangka untuk membantu permodalan para pedagang yang ada di pasar. Harapannya dana KUR ini mampu membangkitkan kembali ekonomi pedagang.
Setelah sukses dengan penyaluran tahap pertama sebesar Rp 730 juta, BRI Cabang Probolinggo melalui BRI Unit Paiton kembali menyalurkan dana KUR tahap kedua sebesar Rp 345 juta bagi pedagang yang ada di Pasar Paiton. Dengan demikian, total dana KUR yang sudah dikucurkan mencapai Rp 1,075 miliar.
Dalam penyaluran dana KUR tahap kedua ini, Pimpinan BRI Cabang Probolinggo Farida Budi Wijayanti juga menyerahkan bantuan kepada Musholla Pasar Paiton berupa 20 buah Mushaf Al Qur’an dan 20 Iqro.
Pimpinan Cabang BRI Probolinggo Farida Budi Wijayanti mengharapkan dengan adanya penyaluran dana KUR ini kondisi perekonomian para pelaku UMKM khususnya yang ada di Pasar Paiton dapat segera membaik.
“Oleh karena itu, dukungan bagi para pedagang ini harus lebih dimaksimalkan karena merupakan tulang punggung perekonomian nasional. Saya mengharapkan dana KUR yang sudah tersalurkan ke para pedagang di Pasar Paiton dapat terserap 100% kepada para pedagang,” harapnya.
Sementara Kepala Pasar Paiton Murtade menyampaikan ucapan terima kasih kepada BRI Cabang Probolinggo yang telah menyalurkan dana KUR kepada para pedagang. Sebab dana KUR ini sangat membantu dalam permodalan demi mengembangkan usahanya.
“Kami juga mengucapkan terima kasih atas bantuan Mushaf Al Qur’an dan Iqro’ kepada musholla di Pasar Paiton. Mudah-mudahan bantuan ini bisa dimanfaatkan sebaik mungkin oleh para pedagang pada saat istirahat,” harapnya.
Sedangkan Plt Kepala Disperindag Kabupaten Probolinggo Moh. Natsir mengucapkan terima kasih kepada BRI yang sudah mencairkan dana KUR kepada para pedagang pasar. Terlebih saat ini perbankan sudah mulai terbuka semua untuk menyalurkan dana KUR meliputi BRI, Bank Mandiri, BNI dan Bank Jatim.
“Sekarang ini sudah banyak perbankan yang merambah ke pedagang pasar. Tentunya ini menjadi suatu peluang dan kesempatan yang baik bagi pedagang yang ada di pasar. Mohon jaga dengan baik kejujuran dan kepercayaan dari pembeli dan perbankan,” katanya.
Terkait dengan bantuan Mushaf Al Qur’an dan Iqro’ dari BRI Natsir memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya. Harapannya bank-bank yang lain bisa menyalurkan CSR (Corporate Social Responsibility) untuk kemajuan pasar.
“Kami harapkan CSR bank ini bisa disalurkan untuk pembenahan pasar mulai dari sampah maupun kantor yang memang masih belum bagus. Mudah-mudahan bank-bank lain bisa melakukan branding demi menggalakkan untuk kebaikan pasar. Khususnya kantor ini perlu untuk diperindah supaya bisa lebih nyaman,” jelasnya.
Menurut Natsir, saat ini Pasar Paiton sedang berupaya untuk mendapatkan sertifikat SNI (Standar Nasional Indonesia). Untuk prosesnya masih ditawarkan kepada PT POMI-Paiton Energy. Tetapi untuk blanko-blankonya sudah siap hanya tinggal eksekusinya saja.
“Kalau sudah memiliki sertifikat SNI, maka semua yang ada di Pasar Paiton itu semuanya sudah standar nasional. Ada ketentuan dan perlakuan khusus yang harus diikuti oleh pedagang dan pegawai pasar. Pasar Paiton ini merupakan pilot project bagi pasar lain di Kabupaten Probolinggo untuk mendapatkan sertifikat SNI,” pungkasnya. (wan)