Reporter : Syamsul Akbar
KRAKSAAN – Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo Drs. HA. Timbul Prihanjoko menerima audiensi dan silaturahim pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Probolinggo di Guest House Kraksaan, Senin (26/9/2022) sore.
Dalam kesempatan tersebut Ketua DPD PPNI Kabupaten Probolinggo Sugianto bersama sejumlah wakil ketua bidang, sekretaris dan bendahara menyampaikan beberapa aspirasi kepada Wabup Timbul.
Ketua DPD PPNI Kabupaten Probolinggo Sugianto mengungkapkan audiensi ini bertujuan untuk menyampaikan aspirasi pengurus PPNI berkaitan dengan beberapa hal mulai dari ketenagaan, formasi-formasi yang nanti bisa diisi oleh anggota PPNI serta kendala-kendala di lapangan terkait dengan kenaikan pangkat dan golongan, termasuk jenjang pendidikan.
“Alhamdulillah beliau sangat apresiasi dengan kedatangan pengurus PPNI dan meminta berkirim surat terkait dengan nasib ribuan anggota PPNI yang jumlahnya mencapai 1.664 orang semua 1.664 yang sudah mempunyai NIRA (Nomor Induk Registrasi Anggota),” ujarnya.
Dari seluruh anggota PPNI jelas Sugianto, ada sekitar 454 orang yang masih belum mendapatkan tempat bekerja. Selanjutnya yang sudah bekerja sebanyak 500-an di swasta dan tenaga honorer serta lain-lain. “Ini yang akan kita perjuangkan. Ini akan kita berkirim surat secara resmi dari profesi PPNI kepada Bupati Probolinggo,” tegasnya.
Sugianto menerangkan dalam waktu dekat akan ada pelantikan pengurus sebanyak 13 DPK pada momentum 12 Nopember 2022. Pelantikan 110 anggota dari 13 DPK ini akan dirangkai dengan seminar di Kantor Bupati Probolinggo.
“Harapan kita perawat ini menjadi organisasi yang semakin profesional. Saat pandemi kemarin berada di garis depan dan berjuang dengan semangat. Keberadaan perawat sangat mensupport penuh dalam program pembangunan di Kabupaten Probolinggo,” jelasnya.
Sementara Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo Drs. HA. Timbul Prihanjoko mengatakan bahwa profesi perawat merupakan sebuah pilihan untuk mengabdikan diri kepada masyarakat di bidang kesehatan. Sebab kehadiran perawat sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
“Disamping organisasi profesi perawat, PPNI merupakan tempat berkumpul dan berserikat banyak perawat untuk mencapai sebuah tujuan. Naluri perawat ini berkumpul karena merasa satu profesi dan memiliki kesulitas bekerja untuk bisa diselesaikan bersama-sama,” katanya.
Wabup Timbul menjelaskan keberadaan perawat jangan disamaratakan antara yang bertugas di daerah atas dan bawah. Sebab tuntutan yang dihadapi sama, tetapi butuh upaya ektra untuk memenuhi tuntutan tersebut.
“Hal ini tentunya tidak pernah terlintas di pikiran kita. Distribusi sesungguhnya bukan urusan 1 banding berapa. Tetapi luasan wilayah dan keterjangkauan pelayanan yang juga harus dipikirkan.Ini harus dibicarakan untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat,” jelasnya.
Menurut Wabup Timbul, mendekatkan pelayanan itu jelas tetapi bagaimana para tenaga kesehatan khususnya perawat ini berasa enjoy saat melaksanakan tugas. Sebab jika tidak enjoy, tentu kinerjanya tidak akan maksimal.
“Perlu diingat, PPNI ini bukan sebuah organisasi untuk pamer, tetapi bagaimana bisa memotret keberadaan anggotanya. Bagaimana PPNI ini bisa memikirkan kesejahteraan anggotanya. Kesejahteraan ini tidak boleh sama antara yang bertugas daerah atas dengan yang di bawah. Bagaimana mau menuntut professional jika kebutuhan dasarnya tidak kita pikirkan,” pungkasnya. (wan)