Reporter : Syamsul Akbar
KRAKSAAN – Sejak seminggu terakhir, peta sebaran Corona Virus Disease (COVID-19) di Kabupaten Probolinggo menggunakan pewarnaan yang berbeda dari sebelumnya. Jika sebelumnya menggunakan warna merah jika ada yang positif COVID-19, kuning jika kasusnya hanya PDP (Pasien Dalam Pengawasan), biru jika kasusnya hanya ODP (Orang Dalam Pemantauan) dan abu-abu jika tidak ada kasus sama sekali.
Sementara untuk pewarnaan kali ini, ada 4 (empat) warna yang digunakan. Yakni, warna hijau jika tidak ada kasus/selesai kasusnya, kuning jika masih ada kasus ODP dan masih dipantau, orange jika masih ada kasus PDP dan masih diawasi serta merah jika masih ada kasus confirm positif dan masih dirawat/diisolasi.
“Memang kalau di versi sekarang ada warna hijau, kuning, orange dan merah tergantung dari tingkat keparahannya. Meskipun level di atas juga menggunakan warna yang sama. Cuma yang berbeda sekarang, selain dari pewarnaan juga penilaian tidak dilakukan secara kumulatif,” kata Juru Bicara Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto.
Anang mencontohkan, jadi jika hari ini ada suatu daerah itu yang semula ditemukan konfirmatif positif, kemudian sembuh maka berarti itu bisa berubah warnanya. “Tidak akan bertahan terus warna merah. Kita akan lihat perkembangan-perkembangannya,” jelasnya.
Menurut Anang, karena maping itu akan perlu sebagai dasar kebijakan ke depan, apakah suatu daerah itu bisa diaktifkan lagi kebiasaan-kebiasaan sehari-hari tapi tetap dengan protokol kesehatan. “Itu yang menjadi bahan pertimbangan, selain ada hitung-hitungan dan rumus yang akan menghitung suatu daerah ini sudah bisa utuk mengadopsi new normal atau tidak,” pungkasnya. (wan)
