Friday, April 26, 2024
Depan > Kesehatan > PPNI Programkan Kepengurusan Efektif dan Sesuai Kompetensinya

PPNI Programkan Kepengurusan Efektif dan Sesuai Kompetensinya

Reporter : Syamsul Akbar
PAJARAKAN – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Probolinggo periode 2022-2027 akan dipimpin oleh Sugianto. Hal ini berdasarkan hasil Musyawarah Daerah (Musda) IX DPD PPNI Kabupaten Probolinggo.

Sugianto mengungkapkan bahwa perasaannya setelah terpilih sebagai Ketua DPD PPNI Kabupaten Probolinggo periode 2022-2027 biasa-biasa saja karena semua itu pada prosesnya merupakan suatu amanah dari anggota PPNI yang berjumlah 1.585 orang.

“Ini merupakan tanggung jawab tersendiri. Tetapi kami akan berusaha sebaik mungkin menerima amanah ini dengan sebaik-baiknya dengan penuh kehati-hatian dalam melaksanakan tugas,” katanya.

Setelah mendapatkan amanah tersebut Sugianto menjelaskan sudah membuat sejumlah program prioritas. Tentunya program prioritas ini sudah disampaikan pada saat penyampaian visi dan misi ketika melakukan kampanye calon ketua.

“Kita akan melakukan pembentukan suatu kepengurusan yang efektif dan betul-betul menempatkan seseorang sesuai dengan kompetensinya. Program yang akan dijalankan nanti ada beberapa bidang mulai dari organisasi, hukum dan perekonomian. Terutama bidang organisasi, bagaimana meningkatkan kesadaran berorganisasi bagi semua perawat yang ada di Kabupaten Probolinggo,” jelasnya.

Menurut Sugianto, jika dipetakan anggota perawat dalam PPNI yang ada di Kabupaten Probolinggo ini terbagi dalam 3 (tiga) kelompok. Pertama, kelompok yang betul-betul survive dengan keberadaan PPNI. Kedua kelompok biasa-biasa saja dan ketiga kelompok cuek.

“Kelompok kedua dan ketiga ini yang patut kita garap sehingga ke depan perawat itu betul-betul mengerti apa sih kebutuhan kita ikut organisasi itu. Sehingga betul-betul nanti yang namanya berorganisasi ini bisa dijiwai oleh minimal semua perawat sekitar 80% mengerti tentang arti ikut berorganisasi,” ujarnya.

Sugianto menerangkan selama ini permasalahan yang sering dihadapi perawat terkait dengan praktek perawat. Sebab ada perubahan nanti yang boleh praktek itu S1 dan D3 tidak boleh. Ini ada permasalahan tersendiri yang harus diselesaikan dengan baik.

“Kedua terkait dengan pembayaran iuran. Sebab memang ada beberapa cost yang saat ini tinggi. Itu yang nanti akan kita kurangi step by step sehingga iuran ini bisa berkurang. Ketiga, permasalahan peningkatan kompetensi, terutama perawat yang senior-senior ini memang harus mengikuti dan update tentang ilmu pengetahuan. Apalagi sekarang eranya sudah era digitalisasi sehingga semua perawat harus melek IT,” terangnya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Sugianto telah membuat sejumlah strategi yang akan dilakukan oleh setiap bidang dan setiap divisi. Nanti setiap bidang dan setiap divisi harus membuat program yang terukur dan akan dievaluasi setiap 3 bulan.

“Program-program itu akan kita mintai laporan masing-masing bidang dan nanti akan kita dorong semua berjalan. Biasanya itu ada yang jalannya cepat dan adapula yang lambat. Yang lambat ini kita dorong betul-betul sehingga PPNI ke depan bisa berjalan di semua lini,” ungkapnya.

Sugianto menegaskan ada beberapa program yang akan lebih ditingkatkan lagi. Mulai dari peningkatan kompetensi serta peningkatan kesadaran hukum dan berorganisasi. Nantinya PPNI juga akan bersinergi dengan semua stakeholder yang ada di Kabupaen Probolinggo, terutama dengan Pemerintah Daerah, kalangan swasta dan badan-badan usaha. “PPNI harus bersinergi untuk mengisi pembangunan demi memberikan pelayanan kepada masyarakat yang sebaik-baiknya,” tegasnya.

Menyikapi dengan pengurus PPNI yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda, Sugianto menerangkan yang penting disesuaikan dengan tupoksinya. Nantinya akan dimintai pertanggungjawaban kalau sudah menjadi pengurus. Artinya sudah harus menjalankan garis-garis besar apa yang telah ditetapkan oleh organisasi dan bukan ditetapkan oleh ketua. Itu harus dijalankan karena nanti juga akan dilakukan penilaian-penilaian secara periodik.

“Harapannya ke depan pengurus harus solid dan meningkatkan kompetensinya. Pengurus harus peduli dengan PPNI. Jika pengurus saja tidak peduli dengan organisasinya maka itu akan menjadi boomerang. Pengurus harus berani berkorban, minimal berkorban waktu. Namanya pengurus itu akan lebih banyak berkorban baik moril maupun materiil,” tambahnya.

Sugianto menambahkan perawat itu datang dan kembali kepada rakyat. Untuk itu mari antara perawat dan rakyat itu bersahabat. Kalau ada keperluan dan keinginan apapun yang terkait dengan pelayanan kesehatan datang kepada perawat yang tersebar di seluruh pelosok Kabupaten Probolinggo.

“Teman-teman perawat akan memberikan pelayanan yang terbaik. Berikan masukan manakala ada kekurangan teman-teman kami dan anggota kami di lapangan baik secara langsung maupun tidak langsung. Kami sangat berharap kotrol dari masyarakat dan itu menjadi bagian daripada pembangunan PPNI Kabupaten Probolinggo,” pungkasnya. (wan)