Sunday, May 5, 2024
Depan > Kemasyarakatan > Pertuni Gelar Pelatihan Bahasa Isyarat Dasar

Pertuni Gelar Pelatihan Bahasa Isyarat Dasar

Reporter : Syamsul Akbar
KRAKSAAN – DPC Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Kabupaten Probolinggo menggelar pelatihan bahasa insyarat dasar guna mengatasi tantangan berkomunikasi terhadap penyandang disabilitas tuli-bisu pada Jum’at hingga Kamis (22-28/9/2023).

Kegiatan yang diikuti oleh 20 orang peserta dari OPD, kelompok masyarakat dan volunteer (sukarelawan) ini dibuka secara resmi di ruang pertemuan Jabung 1 Kantor Bupati Probolinggo pada Jum’at (22/9/2023). Selanjutnya pelatihan akan dilaksanakan di ruang Diklat BKPSDM Kabupaten Probolinggo.

Pelatihan bahasa isyarat dasar guna mengatasi tantangan berkomunikasi terhadap penyandang disabilitas tuli-bisu ini dilakukan bersamaan dengan momentum peringatan Hari Bahasa Isyarat Internasional yang jatuh pada tanggal 23 September 2023.

Oleh karena itu, dalam kesempatan tersebut seluruh peserta secara bergantian mengucapkan selamat Hari Bahasa Isyarat Internasional Tahun 2023 dengan menggunakan bahasa isyarat.

Ketua Pelaksana Arizky Perdana Kusuma mengatakan pelatihan bahasa isyarat ini diadakan untuk mengatasi tantangan dari teman-teman tuli yang mengalami hambatan ketika mengakses komunikasi dan informasi, khususnya informasi yang ada di pemerintah.

“Jadi kami akan melaksanakan pelatihan bahasa isyarat dasar ini kurang lebih selama seminggu dengan durasi per harinya 2 jam dengan jumlah peserta 20 orang dari OPD, kelompok masyarakat dan teman-teman volunteer,” katanya.

Menurut Rizky, memang bagi sebagian orang keberadaan pelatihan bahasa insyarat ini merupakan hal yang baru. Ini menjadi pengalaman baru dan informasi baru sehingga akan menjadi hal yang mendorong masyarakat menjadi lebih inklusi lagi.

“Setikdanya ketika berinteraksi dengan teman-teman tuli sudah tidak menjadi takut dan sudah tidak menjadi malu serta sudah tidak menjadi khawatir untuk terjadi misskomunikasi,” jelasnya.

Rizky menegaskan untuk kesadaran sendiri dari masyarakat mungkin sudah ada. Sebab mulai ada perhatian ketika pemerintah sendiri mulai dari pusat baik Presiden, Polri maupun yang lainnya sudah menyediakan Juru Bahasa Isyarat.

“Hal ini terlihat dari sudah mulia tersosialisasikan ke masyarakat. Sudah mulai banyak masyarakat yang ingin tahu dan ingin belajar serta mensosialisasikan bahasa isyarat ini lebih luas,” tegasnya.

Sementara Ketua DPC Pertuni Kabupaten Probolinggo Moh. Ansori mengungkapkan kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada teman-teman tentang Juru Bahasa Isyarat.

“Sebab selama ini kita mendatangkan dari luar kota. Harapannya dengan pelatihan ini sudah tidak lagi kebingungan unuk mencari teman-teman menjadi Juru Bahasa Isyarat,” ungkapnya.

Ansori menjelaskan saat ini kesadaran masyarakat sudah mulai terlihat karena sekarang isu-isu disablitas itu sudah banyak. Masyarakat sudah mau tetapi mereka masih belum mengerti caranya seperti apa.

“Masyarakat masih belum tahu bagaimana komunikasi dengan teman-teman tuli bisu. Maka dari itu, latar belakang kami membuat pelatihan ini supaya ketika setelah pelatihan ini selesai peserta bisa menularkan kepada yang lain. Mungkin dari sebagian lembaga bisa mengadakan pelatihan yang sama dengan instruktur yang sudah dilatih,” pungkasnya. (wan)