Reporter : Syamsul Akbar
KREJENGAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Dinas Koperasi dan Usaha Mikro memberikan sosialisasi Rumah Batik bagi UMKM batik se-Kabupaten Probolinggo, Rabu (24/3/2021) sore di Base Camp Ridho Outbond di Desa Krejengan Kecamatan Krejengan.
Kegiatan yang diikuti oleh 25 orang pembatik di Kabupaten Probolinggo ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo Anung Widiarto didampingi Kepala Bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengah Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo Zulkarnain dan Ketua Koperasi Batik Adikarya Probolinggo Sejahtera Mahrus Ali.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Probolinggo Anung Widiarto mengatakan dalam upaya melestarikan budaya bangsa pada umumnya dan ciri khas Kabupaten Probolinggo pada khususnya, salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan melestarikan dan memasyarakatkan batik khas Kabupaten Probolinggo.
“Untuk mendukung pelestarian budaya melalui batik, Pemerintah Kabupaten Probolinggo pada tanggal 24 Pebruari 2021 membuka dan meresmikan Rumah Batik tepat satu tahun setelah diresmikan Rumah UMKM,” katanya.
Menurut Anung, Rumah Batik ini dikelola oleh Koperasi Batik Adikarya Probolinggo Sejahtera yang ada di Kabupaten Probolinggo dan merupakan Koperasi Batik pertama yang ada di Jawa Timur. Koperasi Batik Adikarya Probolinggo Sejahtera ini sudah berbadan hukum pada bulan Oktober 2020.
“Rumah Batik dibentuk dengan tujuan sebagai tempat display batik dari para pembatik Kabupaten Probolinggo dan sebagai wadah edukasi batik kepada masyarakat. Sesuai arahan dari Ibu Bupati saat peresmian Rumah Batik yang menyatakan bahwa Rumah Batik ini bukan milik perorangan tetapi sebagai wadah bagi seluruh pembatik di Kabupaten Probolinggo,” jelasnya.
Anung menerangkan koperasi batik terbentuk atas asas kekeluargaan yang bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya. Keuntungan bergabung sebagai anggota koperasi batik adalah bisa memberikan solusi tentang permasalahan pembatik seperti permodalan atau bahan baku.
“Koperasi batik disini menyediakan bahan baku dan bahan pendukung yang menjadi kebutuhan Bapak Ibu dalam proses produksi dengan harga terjangkau. Dengan demikian sudah dapat meminimalkan biaya produksi sehingga berpengaruh pada harga jual batik yang bisa bersaing dengan daerah lain,” terangnya.
Lebih lanjut Anung menjelaskan selain menyediakan bahan baku dan pewarna, koperasi juga memberikan bantuan berupa pinjaman modal sementara bagi anggota yang membutuhkan. Misalnya anggota punya order batik dengan nilai yang besar dan kebetulan modal kurang maka anggota bisa pinjam ke koperasi sebesar yang dibutuhkan sesuai kemampuan koperasi dan bilamana order sudah terbayar maka pinjaman harus segera diselesaikan supaya bisa dimanfaatkan oleh anggota yang lainnya.
“Pemerintah Kabupaten Probolinggo mengharapkan pembatik yang ada di Kabupaten Probolinggo bisa memanfaatkan peluang ini dan bahkan pembatik dari kabupaten sekitar juga bisa membeli bahan baku di Koperasi Batik Adikarya Probolinggo Sejahtera,” harapnya. (wan)