Thursday, May 2, 2024
Depan > Pendidikan > Meriah, Pelepasan dan Tasyakuran Siswa Kelas IX SMPN 1 Kraksaan

Meriah, Pelepasan dan Tasyakuran Siswa Kelas IX SMPN 1 Kraksaan

Reporter : Syamsul Akbar
KRAKSAAN – Pelepasan dan tasyakuran siswa kelas IX SMPN 1 Kraksaan tahun pelajaran 2022/2023 yang digelar di Gedung Islamic Center (GIC) Kota Kraksaan, Kamis (8/6/2023) berlangsung meriah.

Kegiatan yang mengambil tema “Generasi Z Pemimpin Masa Depan – Spirit Eksekutif Muda” ini dimeriahkan dengan beragam penampilan dari siswa dan siswi SMPN 1 Kraksaan. Diantaranya, Tari Glipang dan Dance Semapur, Tari Wonderland Indonesia, peragaan busana daur ulang oleh 5 siswa Duta Adiwiyata, Tari P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, PBB Kreasi, Tari Berkebun, Tari Petok-petok serta persembahan lagu-lagu.

Pelepasan dan tasyakuran siswa kelas IX SMPN 1 Kraksaan ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto, Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo Andi Suryanto Wibowo, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikdaya) Kabupaten Probolinggo Fathur Rozi, Forkopimka Kraksaan, Ketua PGRI Kabupaten Probolinggo Asim, Kepala SMPN 1 Kraksaan Nur Nuhud dan dewan guru, komite serta wali murid.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto mengucapkan selamat kepada seluruh siswa/siswi yang dinyatakan lulus. Semoga menjadi generasi hebat dan membanggakan orang tua, jadi kebanggaan SMPN 1 Kraksaan dan menjadi contoh yang baik untuk adik-adik kelasnya.

“Saya berharap anak-anakku sekalian bersemangat untuk melanjutkan pendidikan sesuai dengan minat dan bakatnya masing-masing. Oleh karena itu saya berpesan kepada para orang tua agar dapat mendukung keinginan anaknya. Sebagai orang tua harus bisa mensupport anak-anaknya agar bisa melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi dan menggapai cita-citanya nantinya,” katanya.

Sekda Ugas menerangkan bahwa para guru harus mempunyai mimpi besar termasuk para peserta didik bagaimana bisa menggantikan generasi yang saat ini ada di puncak. Semua harus mempunyai cita-cita setinggi langit. Tetapi di saat mempunyai keinginan maka harus ada semangat dan motivasi.

“Tidak ada batasan seorang anak itu untuk menggapai cita-citanya. Orang tua juga tidak boleh pesimis untuk bisa mewujudkan cita-cita anaknya. Saya sendiri dulu adalah anak seorang anak kopral tentara dan tidak pernah berfikir menjadi seorang ASN. Dulu itu cita-citanya adalah menjadi seorang tentara,” terangnya.

Menurut Sekda Ugas, slogan BUS PATAS ini ada sejak dirinya dilantik menjadi Sekda Kabupaten Probolinggo. Sebab di era global ini semua harus melalui online digital. Kalau ada kesalahan sedikit saja pastinya akan mudah viral.

“Disaat melayani masyarakat sudah baik, tetapi di satu sisi ada yang rusak sedikit maka semuanya akan rusak. Oleh karena itu, BUS PATAS hadir bagaimana ada keterlibatan dari semua pihak untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kalau bisa cepat kenapa harus dilambatkan,” tegasnya.

Sekda Ugas juga menguji keberanian siswa siswi SMPN 1 Kraksaan untuk tampil di depan untuk menyebutkan kepanjangan dari BUS PATAS. Termasuk keberanian dari para wali murid untuk melantunkan Pancasila. Sebab keberanian itu sangat pentingnya sekali. Semua harus berani mencoba dan jangan takut salah dan gagal. Apabila nanti gagal maka harus terus mencoba.

“Berani satu langkah itu merupakan awal untuk mencapai keinginan kita. Kalau kita tidak mau mencoba, kita tidak akan tahu apa yang kita lakukan benar apa tidak. Keberanian siswa itu penting terutama di saat guru memberikan materi. Harus berani bertanya apabila ada materi yang tidak dimengerti. Sebab itu yang akan mengantarkan kepada kesuksesan,” tegasnya.

Sementara Kepala SMPN 1 Kraksaan Nur Nuhud menyampaikan ucapan terima kasih kepada Sekda Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto dan semua undangan yang telah membersamai pelepasan dan tasyakuran siswa kelas IX SMPN 1 Kraksaan untuk dapat memberikan motivasi agar mereka terus mendapatkan inspirasi dari semua yang telah membimbing siswa kelas IX SMPN 1 Kraksaan.

“Kalau menilik secara historis, kami melihat profil sekolah ternyata SMPN 1 Kraksaan ini berdiri sebelum era kemerdekaan RI, tepatnya tahun 1910. Jadi saya kira usia yang sudah cukup apabila SMPN 1 Kraksaan akan dan harus dijadikan ikon bagi Kabupaten Probolinggo. Dan juga sekaligus menjadi penopang bagi Kota Kraksaan sebagai ibu kota Kabupaten Probolinggo,” ujarnya.

Nur Nuhud menegaskan bahwa tanpa sinergitas dan kebersamaan, mungkin apa-apa yang ditampilkan sebagai sebuah cita-cita bahwa SMPN 1 Kraksaan adalah tempat bagi semua baik itu bagi anak-anak yang beraneka ragam kemajemukannya yang dibawa dari rumah masing-masing akan jauh dari harapan bersama.

“Selain menampilkan profil sekolah, kami juga mengimplementasikan, mewujudkan dan mengikuti apa yang menjadi program dari Pemerintah Kabupaten Probolinggo yang banyak diinisiasi oleh Bapak Sekretaris Daerah (Sekda) melalui program BUS PATAS,” jelasnya.

Menurut Nur Nuhud, SMPN 1 Kraksaan betul-betul ingin menguatkan bahwa bersama untuk sinergi itu adalah sebuah kebutuhan yang memang harus dilakukan. Di sisi lain pengembangan interpreneurship kebersamaan untuk terus mendayagunakan dan memberdayakan potensi yang ada di sekolah akan terus dikuatkan untuk ke depannya.

“Kami mencoba secara konsep bagaimana mengembangkan lingkungan sekolah termasuk bagaimana melayani anak melalui pendidikan, kesehatannya dan lain sebagainya. Semua itu harus kita lakukan bersama-sama termasuk kegiatan hari ini kita memberdayakan semua yang ada di lingkungan sekitar sekolah,” pungkasnya. (wan)