Reporter : Syamsul Akbar
KRAKSAAN – Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Probolinggo, Rabu (21/8/2019) menggelar rapat koordinasi (rakor) Program Jalin Matra (Jalan Lain Menuju Mandiri dan Sejahtera) Provinsi Jawa Timur tahun 2019 di ruang pertemuan Tengger Kantor Bupati Probolinggo.
Kegiatan ini diikuti oleh 128 orang peserta terdiri dari 14 kecamatan dan 45 desa sasaran Program Jalin Matra Provinsi Jawa Timur Tahun 2019 dengan rincian 14 orang camat, 14 orang Kasi Ekonomi Kecamatan, 45 orang kepala desa, 45 orang bendahara desa dan 10 orang Pendamping Jalin Matra.
Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesra Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Supriadi mengatakan karena program Jalin Matra ini untuk orang miskin maka prioritas datanya benar-benar bagi orang miskin. Oleh karena itu penyaluran program Jalin Matra harus sesuai dengan petunjuk teknis dan peraturan perundang-undangan atau pedoman umum Jalin Matra Provinsi Jawa Timur tahun 2019.
“Kami meminta kepada para kepala desa agar program Jalin Matra ini benar-benar diberikan sesuai dengan daftar sasaran. Apabila ada perubahan, maka hendaknya menggunakan sarana rembuk desa untuk menunjuk penggantinya,” pintanya.
Sementara Kepala Bidang Pemberdayaan Kelembagaan Masyarakat DPMD Kabupaten Probolinggo Setiadi Agus Prakoso mengungkapkan rakor program Jalin Matra Provinsi Jawa Timur tahun 2019 ini bertujuan untuk mempercepat daya ungkit penanggulangan kemiskinan keluarga pra sejahtera. Karena keterbatasan dana, program maupun kebijakan, agar kepala desa melakukan APBDesa melalui Musrenbangdesa mengalokasikan untuk penanggulangan kemiskinan.
“Selain itu, menyamakan standart tata kelola administrasi pengadaan barang bagi rumah tangga sangat miskin penerima program Jalin Matra Provinsi Jawa Timur tahun 2019 di Kabupaten Probolinggo,” ungkapnya.
Menurut Agus, program Jalin Matra Provinsi Jawa Timur memiliki 3 (tiga) program meliputi Bantuan Rumah Tangga Sangat Miskin (BRTSM), Penanggulangan Feminisasi Kemiskinan (PFK) dan Penanggulangan Kerentanan Kemiskinan (PK2).
“Lokasi Program Jalin Matra Provinsi Jawa Timur tahun 2019 di Kabupaten Probolinggo adalah 45 desa di 14 kecamatan dengan rincian 11 desa sasaran BRTSM, 31 desa sasaran PFK dan 3 desa sasaran PK2,” jelasnya.
Agus menerangkan jumlah dana keseluruhan untuk program Jalin Matra tahun 2019 di Kabupaten Probolinggo Rp 5.952.500.000 dengan sasaran penerima Jalin Matra BRTSM untuk 1.176 RTS di 11 desa pada 5 kecamatan sebesar Rp 2.940.000.000, PFK untuk 1.085 RTS di 31 desa pada 11 kecamatan sebesar Rp 2.712.500.000 dan PK2 untuk BUMDes di 3 desa pada 3 kecamatan sebesar Rp 300.000.000.
“Untuk BRTSM masing-masing RTS mendapatkan Rp 2,5 juta dalam bentuk barang, untuk PFK setiap RTS memperoleh Rp 2,5 juta untuk alat pengelolaan usaha. Hanya saja 20% dari itu digunakan untuk biaya hidup. Sedangkan untuk PK2 fokus kepada BUMDes yang masing-masing mendapatkan Rp 100 juta. Dari jumlah tersebut, Rp 90 juta untuk desa dan Rp 10 juta untuk BOP desa. Selan itu, dari dana Rp 90 juta masih dibagi lagi sebesar Rp 60 juta untuk usaha simpan pinjam dan Rp 30 juta untuk penguatan modal sektor riil,” terangnya.
Lebih lanjut Agus mengharapkan agar program Jalin Matra Provinsi Jawa Timur tahun 2019 ini tetap berpedoman pada 6 (enam) T meliputi tepat sasaran, tepat waktu, tepat jumlah, tepat harga, tepat kualitas dan tepat administrasi.
“Program Jalin Matra Provinsi Jawa Timur adalah salah satu upaya percepatan dan perluasan penanggulangan kemiskinan di Jawa Timur. Melalui rakor ini kami mengharapkan desa disamping mengelola Dana Desa untuk pengentasan kemiskinan, standart tata kelola pengadaan barang agar sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan pedoman umum Program Jalin Matra tahun 2019,” pungkasnya. (wan)