Friday, December 8, 2023
Depan > Kesehatan > Dinkes Lakukan Penetapan Istithoah Kesehatan Jamaah Haji

Dinkes Lakukan Penetapan Istithoah Kesehatan Jamaah Haji

Reporter : Syamsul Akbar
KRAKSAAN – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo melakukan penetapan istithoah kesehatan jamaah haji di ruang pertemuan Dinkes Kabupaten Probolinggo, Selasa (24/5/2022).

Kegiatan yang diikuti oleh dokter pemeriksa kesehatan jamaah haji dan pemegang program haji puskesmas serta KBIH ini dihadiri narasumber Kasi Haji dan Umroh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Probolinggo Sugianto, dokter spesialis dari RSUD Waluyo Jati Kraksaan serta TPHD (Tim Pendamping Haji Daerah).

Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo dr. Shodiq Tjahjono mengatakan syarat utama pemberangkatan calon jamaah haji ke tanah suci minimal sudah 2 kali melakukan vaksin Covid-19 serta melakukan tes PCR pada H-3 jelang keberangkatan ke tanah suci demi keamanan perjalanan ibadah haji.

“Oleh karena itu tolong berikan pengertian kepada seluruh calon jamaah haji supaya menjaga betul kondisi tubuhnya. Jangan sampai H-3 ketika tes PCR hasilnya positif, akhirnya ditunda perjalanan hajinya,” katanya.

Menurut Shodiq, selama ini budaya di masyarakat Kabupaten Probolinggo sebelum berangkat ke tanah suci banyak masyarakat datang ke rumah calon jamaah haji ini. “Ingatkan mereka untuk selalu menerapkan protokol kesehatan. Jangan sampai merugikan diri sendiri. Sudah istithoah, tapi ketika mau berangkat PCR positif dan akhirnya tertunda,” jelasnya.

Meskipun Pemerintah Arab Saudi hanya mensyaratkan minimal 2 kali vaksin Covid-19, namun Shodiq mengharapkan yang sudah waktunya melakukan booster untuk segera vaksin booster untuk keamanan bersama.

“Persyaratan minimal 2 kali vaksin Covid-19 ini mutlak. Tetapi demi keamanan silahkan untuk melakukan booster. Selain persyaratan kesehatan yang lain. Dalam kondisi yang sangat mepet ini, teman-teman puskesmas harus kerja keras dan banyak memberikan penyuluhan kepada calon jamaah haji sehingga mereka bisa berangkat ke tanah suci,” tegasnya.

Shodiq kembali menegaskan agar semua calon jamaah haji untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dengan selalu memakai masker dan menyiapkan hand sanitizer. Jangan sampai H-3 nanti hasil tes PCR positif sehingga tertunda.

“Supaya istithoah dan berangkat bersama dalam satu kloter serta tidak ada yang tunda. Diupayakan semua bisa berangkat. Kesempatan ini merupakan kesempatan yang langka. Terlebih tahun ini ada pembatasan usia maksimal 65 tahun dan sudah divaksin miningitis dan influenza,” ungkapnya.

Sementara Kasi Haji dan Umroh Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo Sugianto menyampaikan pelaksanaan ibadah haji tahun ini sangat istimewa dan jumlahnya terbatas. Selain itu juga ada pembatasan umur dengan prioritas usia maksimal 65 tahun. “Kalau sebelumnya lansia ini menjadi prioritas dan diutamakan. Namun untuk tahun ini dibalik,” ujarnya.

Sugianto menjelaskan tahun ini panas di tanah suci sungguh luar biasa. Kondisi ini jelas akan menyebabkan dehidrasi. “Tolong berikan edukasi kepada calon jamaah haji agar banyak minum untuk mengurangi dehidrasi. Serta mematuhi aturan-aturan yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah Arab Saudi,” pungkasnya. (wan)