Monday, May 6, 2024
Depan > Pemerintahan > Bupati Tantri Tinjau RSUD Tongas Sebagai Rumah Sakit Rujukan COVID-19

Bupati Tantri Tinjau RSUD Tongas Sebagai Rumah Sakit Rujukan COVID-19

Reporter : Mujiono
TONGAS – Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE meninjau ruang isolasi RSUD Tongas sebagai rumah sakit rujukan COVID-19 untuk penanganan kasus Corona Virus Disease (COVID-19) di Kabupaten Probolinggo, Senin (6/4/2020) siang.

Turut mendampingi dalam kesempatan tersebut Satgas Penanggulangan Bencana Non Alam dan Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo, Ketua FKPS dr Mirrah Samiyah serta sejumlah Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo.

RSUD Tongas memang telah disiapkan sebagai rumah sakit rujukan untuk penanganan virus COVID-19. Ruangan isolasi beserta kelengkapan sarana prasarana yang tersedia untuk memfasilitasi bagi para pasien yang dilakukan perawatan secara intensif.

Di RSUD Tongas terdapat 4 (empat) lokal gedung dengan kapasitas sebanyak 55 tempat tidur standart ruangan isolasi. Yakni, satu pasien satu kamar yang tertutup tersekat dan tidak berhubungan atau berkumpul dengan tempat tidur pasien lainnya. Telah disiapkan 4 (empat) bet yang dikhususkan penanganan intensive care kasus COVID-19.

Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE menjelaskan berdasarkan hasil peninjauan terhadap fasilitas penanganan kasus virus COVID-19 sekaligus komunikasi dan koordinasi dengan Direktur RSUD Tongas untuk penanganan khusus kasus COVID-19 mencapai 97% selesai dan 3% nya sisanya adalah tinggal faktor penataan saja. “Secara garis besar seluruh sarana prasarana di RSUD Tongas ini telah siap beroperasi,” katanya.

Menurut Bupati Tantri, kondisi saat ini khususnya di Jawa Timur memaksanya untuk memberlakukan kebijakan-kebijakan mungkin tidak umum. Atas dasar kemanusiaan, pihaknya akan menerima pasien dari manapun, tetapi lebih memprioritaskan masyarakat Kabupaten Probolinggo.

“Ini bukan ego sektoral Pemkab Probolinggo, tetapi kita pikirkan resiko yang luar biasa dikarenakan Kabupaten Probolinggo dikelilingi oleh zona merah. Managemen ini terfakta diberlakukan seluruh rumah sakit untuk meningkatkan kewaspadaan,” jelasnya.

Sementara Direktur RSUD Tongas dr. Hariawan Dwi Tamtama menyampaikan penanganan secara intensive care untuk mengatasi permasalahan dan penanganan pasien mengalami kegagalan nafas maupun kondisi kritis dengan alat bantu nafas (ventilator) serta peralatan canggih, ruang rawat inap dewasa laki-laki dan perempuan, ruang rawat inap khusus ibu hamil yang terindikasi kasus COVID-19, ruang perawatan inap khusus perawatan anak dan bayi baru lahir.

“Dalam penanganannya disediakan tenaga medis yang berjumlah 30 dokter yang terdiri dari dokter spesialis dan dokter umum yang dibantu dengan tenaga perawat sebanyak 214 orang dengan sistem kerja 18 hari kerja full dan 18 hari off untuk karantina, pemulihan dan lain lainnya. Terbagi menjadi dua tim sesuai standart pengamanan. Hotel yang disediakan untuk tempat menginap dan istirahat tenaga medis dokter. Di rumah sakit sendiri juga tersedia ruang transit atau istirahat bagi tenaga medis sebanyak 3 (tiga) ruangan dan ruang transit ganti petugas sebanyak 4 (empat) ruangan,” ungkapnya. (y0n)