Reporter : Syamsul Akbar
KRAKSAAN – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispersip) Kabupaten Probolinggo bekerja sama dengan AHA Right Brain School Probolinggo menggelar smart parenting dengan tema “Bedah Otak, Mengenal Kecerdasan Anak Menuju Kesuksesan”, Kamis (22/8/2019).
Kegiatan ini diikuti oleh 50 orang peserta terdiri dari para kader Tim Penggerak se-Kecamatan Kraksaan. Selama kegiatan mereka mendapatkan materi dari narasumber Abdul Manaf dari AHA Right Brain School Probolinggo.
Kepala Dispersip Kabupaten Probolinggo dr. Endang Astuti melalui Pustakawan Hesthiyono Suko Adhi mengungkapkan kegiatan smart parenting ini digelar dalam rangka program transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial yang menjadikan perpustakaan sebagai wadah berbagi ilmu.
“Melalui kegiatan smart parenting ini diharapkan para ibu-ibu Tim Penggerak PKK yang ada di Kecamatan Kraksaan mendapatkan ilmu tentang pengasuhan dan mengenail potensi anak,” ungkapnya.
Sementara Abdul Manaf dari AHA Right Brain School Probolinggo mengatakan bedah otak, mengenal kecerdasan anak menuju kesuksesan dilakukan karena adanya cinta dan kecerdasan. Sekaligus sebagai strategi untuk meningkatkan kecerdasan anak. Sebab anak adalah jalan untuk menuju surge.
“Demi mewujudkan hal tersebut, hal yang harus kita lakukan adalah memberikan pada dia energi positif sesuai harapanmu dan sampaikan padanya energi negative atau sesuatu yang tidak diinginkan,” katanya.
Menurut Abdul Manaf, otak kita ajaib karena memiliki 1 triliun sel otak, 100 milyar sel saraf aktif (neuron) serta 900 milyar sel lain yang merekatkan, memelihara dan menyelubungi sel-sel aktif. Setiap satu dari 100 milyar neuron dapat tumbuh bercabang hingga sebanyak 20.000.
“Otak memiliki empat bagian yang berbeda meliputi otak naluriah, otak penyeimbang, otak emosional dan korteks anda yang mengagumkan. Selain itu memiliki 2 sisi yang bekerja secara harmonis. Yakni kotak kiri dan otak kanan. Manusia memiliki 1 triliun sek otak, jumlah ini lebih besar jika dibandingkan dengan lebih sebanyak 7000, lalat sebanyak 100.000, tikus 5 juta dan monyet 10 milyar,” terangnya.
Abdul manaf menerangkan adanya perbedaan antara otak kanan dan kiri. Otak kiri berisi ketakutan, hitungan, tidak ambil resiko, pesimis, nyaman dan berfikir. Sementara otak kanan berisi berani, langsung action, terima resiko, optimis, tidak nyaman dan tanpa fikir.
“Fungsi otak kiri memproses info secara linier, mengidentifikasi rincian penting, analitis, menyelesaikan secara berurutan, menggunakan logika untuk menyelesaikan masalah. Sedangkan otak kanan memproses info secara holistik, melihat hasil akhir dengan kejelasan, kreatif, menyelesaikan secara acak dam menggunakan intuisi untuk menyelesaikan masalah,” pungkasnya. (wan)