Wednesday, November 29, 2023
Depan > Kemasyarakatan > Wujudkan Perawat Ikhlas Mengabdi, PPNI Gelar Pengajian Ramadhan

Wujudkan Perawat Ikhlas Mengabdi, PPNI Gelar Pengajian Ramadhan

Reporter : Syamsul Akbar
PAJARAKAN – Dalam rangka mewujudkan perawat yang ikhlas mengabdi, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Probolinggo menggelar pengajian Ramadhan, Rabu (13/4/2022).

Kegiatan yang digelar di Kantor PPNI Kabupaten Probolinggo di Desa Karanggeger Kecamatan Pajarakan ini menghadirkan Rais Syuriyah PCNU Kota Kraksaan KH Wasik Hannan.

Pengajian Ramadhan yang diikuti oleh Ketua Dewan Pertimbangan PPNI Kabupaten Probolinggo Mujoko, Ketua PPNI Kabupaten Probolinggo Sugianto dan seluruh pengurus DPD PPNI Kabupaten Probolinggo ini diawali dengan rapat koordinasi (rakor) pertama di kepengurusan masa khidmat 2022-2027.

“Pengajian Ramadhan bersama Rais Syuriyah PCNU Kota Kraksaan KH Wasik Hannan ini dilakukan dalam rangka untuk syiar Ramadhan,” kata Ketua PPNI Kabupaten Probolinggo Sugianto.

Menurut Sugianto, pengajian Ramadhan ini bertujuan agar dalam momentum Ramadhan ini teman-teman PPNI Kabupaten Probolinggo bisa introspeksi diri, meningkatkan kinerja, profesionalitas dan ikhlas dalam beribadah dalam mengabdi kepada masyarakat.

“Selain itu meminta doa kepada para alim ulama agar PPNI Kabupaten Probolinggo semakin jaya dan semakin bisa memberikan manfaat bagi masyarakat dan anggota PPNI Kabupaten Probolinggo,” jelasnya.

Sugianto menegaskan hikmah bulan suci Ramadhan bagi perawat dalam mengabdikan diri kepada masyarakat adalah ingin selalu menjadi perawat yang taqwa. “Harapannya, kegiatan seperti ini tidak hanya berhenti sampai disini saja, tetapi nanti secara periodik kita akan mengadakan pengajian-pengajian untuk pengurus PPNI Kabupaten Probolinggo,” harapnya.

Sementara Rais Syuriyah PCNU Kota Kraksaan KH Wasik Hannan mengungkapkan puasa Ramadhan ini diawali dengan makan sahur. Makan sahur itu barokah walaupun hanya satu suap nasi. Oleh karena itu, jangan sampai tidak makan sahur, sekalipun itu seteguk air pada waktu sahur.

“Keberkahan itu merupakan kunci dari makan sahur. Misalnya kita tidak bisa makan nasi, maka bisa memakan buah kurma untuk sahur. Jika tidak ada kurma, silahkan sahur yang manis-manis,” ujarnya.

Kiai Wasik menjelaskan, jika sudah datangnya untuk berbuka puasa, maka segeralah untuk membatalkan puasa. Kurma juga bisa digunakan untuk berbuka puasa karena barokah. Kalau tidak ada kurma, maka air sebagai penggantinya. “Semua itu sudah ada tuntuna dari Rasulullah Nabi Muhammad SAW,” terangnya.

Dalam keseharian sebagai perawat terang Kiai Wasik, kalau melayani masyarakat dengan baik maka disitu ada keberkahan yang diberikan oleh Allah SWT. Sebab dibalik pengabdian itu pasti Allah SWT akan menurunkan berkahnya.

“Ketika kita mengabdi kepada masyarakat dan kita niatkan bahwa pengabdian itu kita ingin membahagiakan orang lain maka disitu kita akan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT,” tegasnya.

Menurut Kiai Wasik, bulan suci Ramadhan ini merupakan bulan penuh berkah, ampunan dan Al Qur’an. Oleh karena itu, disamping tenaga perawat yang sangat dibutuhkan oleh orang lain, sempatkanlah untuk selalu membaca Al Qur’an.

“Kita memang butuh bagaimana yang kita lakukan sekiranya semata-mata bukan untuk urusan duniawi saja, tapi ukhrawi juga perlu untuk dipikirkan. Bagaimana kiranya perawat mempunyai peran dan adil untuk membesarkan agama Allah SWT. Mudah-mudahan Allah SWT memberikan keberkahan kepada kita semua,” pungkasnya. (wan)