Friday, March 29, 2024
Depan > Kemasyarakatan > Selamatan Desa Asembagus Terapkan Protokol Kesehatan

Selamatan Desa Asembagus Terapkan Protokol Kesehatan

Reporter : Hendra Trisianto
KRAKSAAN – Rangkaian kegiatan selamatan Desa Asembagus Kecamatan Kraksaan kembali digelar oleh masyarakat dan Pemerintah Desa Asembagus, Rabu hingga Jum’at (7-9/10/2020). Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, karena di tengah pandemi COVID-19 pelaksanaannya kali ini menerapkan protokol kesehatan, seluruh masyarakat yang hadir wajib bermasker.

Pada umumnya biaya operasional selamatan desa adalah bersumber dari donasi warga masyarakat setempat dan Dana Desa (DD). Tetapi untuk tahun ini Pemerintah Desa Asembagus memanfaatkan Pendapatan Asli Desa (PAD) nya untuk mensupport kegiatan rutin tersebut.

Mulai dari pelaksanaan haul para sesepuh desa, ritual selamatan desa, parade hadrah, pengajian umum serta santunan yatim piatu dan janda lansia terdampak pandemi COVID-19, seluruhnya murni di support oleh PAD. Yang berasal dari berbagai bidang usaha yang dikelola secara mandiri oleh lembaga dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Asembagus.

Hal ini menuai dukungan dan apresiasi langsung dari Mustasyar PCNU Kabupaten Probolinggo dan Kota Kraksaan Drs. H. Hasan Aminuddin, M.Si ketika menghadiri pengajian umum pada salah satu rangkaian kegiatan Selamatan Desa Asembagus, Jum’at (9/10/2020) malam di halaman Kantor Desa Asembagus.

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI ini mengemukakan adanya prestasi gemilang dan keberhasilan-keberhasilan yang telah diraih Desa Asembagus selama ini merupakan indikator bahwa Pemerintah Desa dan pemimpinnya amanah dan benar-benar bekerja.

“InsyaAllah kami akan terus memberikan dukungan terhadap program dan rencana pengembangan ke depannya, termasuk potensi sektor wisatanya,” ucap suami Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE ini.

“Mohon doanya, InsyaAllah secepatnya wisata muara sungai Desa Asembagus ini akan terintegrasi dengan pengelola wisata lainnya yang akan beroperasi di Desa Sentong. Salah satu rencananya adalah akan ada perahu wisata yang beroperasi dari Desa Sentong menuju objek wisata muara Sungai Asembagus,” imbuhnya.

Terpisah, Kepala Desa Asembagus Ali Ibang Fansuri membenarkan bahwa pihaknya saat ini sedang membangun objek wisata yang masih tergolong baru, yakni wisata muara sungai. Ibang mengatakan bahwa terobosan ini tujuannya adalah semata-mata untuk menggali lebih banyak lagi potensi Desa Asembagus melalui sektor wisata.

Ibang menjelaskan di tahun 2020 ini saja, PAD Asembagus yang telah dimasukkan ke APBDes adalah sebesar Rp 213 juta. Selain untuk membiayai kegiatan-kegiatan di desa, tahun ini masyarakat setempat juga telah memiliki satu unit mobil desa siaga.

“Oleh karena itu, bersama doa para ulama, sesepuh dan seluruh masyarakat. Kami berharap pengembangkan objek wisata muara sungai ini ke depannya mampu membuka lebih banyak peluang kerja serta menambah pundi-pundi PAD yang nantinya akan dikembalikan lagi untuk kepentingan masyarakat Desa Asembagus,” tandasnya. (dra)