Friday, March 29, 2024
Depan > Kesehatan > Puskesmas Tongas Bentuk Posyandu Remaja

Puskesmas Tongas Bentuk Posyandu Remaja

Reporter : Syamsul Akbar
TONGAS – Puskesmas Tongas membentuk posyandu remaja, Sabtu (18/5/2019). Pembentukan ini dihadiri oleh para duta kesehatan remaja selaku kader remaja dan bidan desa. Posyandu remaja ini akan dilaksanalan mulai Juni 2019 di 8 (delapan) desa wilayah Puskesmas Tongas.

Kader remaja yang diundang berasal dari 12 siswa SMA dan 8 orang dari Karang Taruna Kecamatan Tongas di 8 desa wilayah kerja Puskesmas Tongas yang sebelumnya telah dikukuhkan sebagai duta kesehatan remaja oleh Kecamatan Tongas. Posyandu remaja merupakan salah satu kegiatan upaya monitoring kesehatan berbasis masyarakat (remaja) dengan melibatkan remaja itu sendiri serta merupakan tempat untuk pemberian informasi kesehatan kepada remaja secara rutin tiap bulannya.

Kepala Puskesmas Tongas Kurnia Ramadhani mengatakan posyandu remaja ini dimaksudkan untuk mendekatkan akses pelayanan kesehatan. Sedangkan di Puskesmas Tongas telah dibuka Poli PKPR (Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja) sejak 1 Mei 2019.

“Tugas kader remaja (dengan didampingi tenaga kesehatan dan kader posbindu) yaitu melakukan pengukuran antopometri menjadi konselor sebaya (peer counsellor) di desa serta melakukan diskusi santai (ngobrol santai). Kader ini sifatnya kerelaan dan keikhlasan,” katanya.

Dengan dibentuknya posyandu remaja ini Nia mengharapkan dapat menjadi wadah untuk memfasilitasi remaja dalam memahami permasalahan kesehatan remaja, menemukan alternatif pemecahan masalah dan memperluas jangkauan pelayanan monitoring kesehatan. “Apabila ditemukan masalah kesehatan yang tidak dapat diselesaikan di posyandu, maka remaja akan dirujuk ke Poli PKPR Puskesmas Tongas,” pungkasnya.

Kegiatan ini dilanjutkan dengan materi konsep pembentukan posyandu remaja yang disampaikan oleh Penanggung Jawab Program Promkes Puskesmas Tongas Anisa. Menurutnya, posyandu remaja bertujuan untuk memberikan informasi dengan langkah-langkah 5 meja dalam posyandu serta pencatatan dan pelaporan.

Sementara Yuliana, Penanggung Jawab Program KRR menambahkan tentang skrining metode HEAADSS (Home, Education, Eating&Exercise, Activity, Drugs, Sexuality, Suicide dan Safety) dan pentingnya pemberian tablet Fe pada usia remaja putri.

Hal senada disampaikan Rahmat Sandi, Penanggung Jawab Program PTM. Dirinya menambahkan tentang posbindu remaja menginformasikan contoh penyakit-penyakit tidak menular pada kader remaja. Perbedaan dengan posbindu, pada posyandu remaja ditambahkan pemeriksaan Hb, pemantauan minum tablet Fe, skrining mata dan jiwa serta ngobrol santai tentang kesehatan remaja.

Selanjutnya para kader remaja mempraktikkan 5 meja (simulasi) yang ada pada posyandu sesuai prosedur. Kemudian Chelvia selaku Duta Kesehatan Juara 1 se-tingkat Kabupaten Probolinggo Tahun 2018 berbagi cerita pengalamannya menjadi Duta Kesehatan. (wan)