Saturday, April 20, 2024
Depan > Kemasyarakatan > Kerja Di Luar Daerah, Jangan Pulang Dulu Supaya Tidak Diisolasi

Kerja Di Luar Daerah, Jangan Pulang Dulu Supaya Tidak Diisolasi

Reporter : Syamsul Akbar
KRAKSAAN – Sebagai upaya untuk mencegah mata rantai penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19) di Kabupaten Probolinggo, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo bekerja sama dengan Satgas Penanggulangan Bencana Non Alam dan Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo menerapkan check point COVID-19 di 4 (empat) titik pintu masuk Kabupaten Probolinggo. Yakni, Kecamatan Tongas, Exit Tol Muneng, Kecamatan Leces dan Kecamatan Paiton.

Tidak hanya itu, check point COVID-19 ini juga diterapkan di semua desa se-Kabupaten Probolinggo. Tetapi penerapan check point COVID-19 ini memberikan sebuah beban tersendiri bagi warga Kabupaten Probolinggo yang bekerja di luar Kabupaten Probolinggo dan harus pulang setiap hari atau seminggu sekali. Pasalnya merekapun nanti akan dilakukan check point dan isolasi selama 14 hari.

“Harapannya kalau bijaksana, saran saya sudah dia stay di salah satu kota dia bekerja. Artinya dia jangan pulang dulu ke Kabupaten Probolinggo. Karena faktanya di situasi sekarang ini masyarakat harus sadar dia yang mondar mandir berarti dia sangat beresiko sebagai carier/pembawa virus dan memang situasi ini tidak enak,” kata Juru Bicara Satgas Penanggulangan Bencana Non Alam dan Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo dr Anang Budi Yoelijanto.

Anang mengharap dan menghimbau masyarakat yang bekerja di luar daerah untuk stay dulu di kota tersebut sambil komunikasinya berbasis IT. Terlebih keuangan sudah ada karena masih kerja dan penghasilan keluarga ada.

“Jadi untuk sementara dia harus jaga jarak. Kalau sampai dia mau pulang ya resikonya dia harus cuti beberapa lama biar bisa isolasi nanti bisa balik lagi. Tujuannya bukan untuk menyusahkan mereka, supaya mereka juga terjaga,” terangnya.

Menurut Anang, sejauh ini penerapan check point COVID-19 ini masih perlu terus dievaluasi, karena contohnya kita masih keterbatasan tenaga, kesadaran masyarakat dan ada daerah-daerah yang perbatasan seperti kota dan kabupaten yang memerlukan kesepakatan penanganan COVID-19.

“Tapi sejauh ini sudah bagus, di wilayah Kabupaten Probolinggo sudah berjalan. Check point yang utama yang kita arahkan dan kita maksimalkan di desa. Kecamatan dan desa ini kita coba lebih maksimalkan supaya orang lalu lalang itu bisa lebih terkontrol,” tegasnya.

Intinya tegas Anang, supaya masyarakat itu bisa dirubah dulu, cepat tuntas dan bisa beraktifitas normal lagi. Kalau begini terus tidak akan selesai-selesai, resikonya berkepanjangan dan kerugian ekonominya juga berkepanjangan. “Pemerintah Daerah inginnya ayo dengan membatasi diri yang akhirnya penularan kurang, penyakit ini cepat selesai dan kerugiannya tidak perlu berkepanjangan,” ungkapnya.

Terkait dengan adanya check point COVID-19 ini Anang meminta supaya masyarakat dengan sukarela datang ke fasilitas kesehatan apabila datang dari luar daerah Kabupaten Probolinggo untuk memeriksakan diri.

“Apabila ada saudara atau tetangganya yang baru datang dari luar daerah segera lapor ke aparat desa dan segera mendatangi fasilitas kesehatan terdekat. Kalau memang tidak ada masalah ya sudah selesai, tetapi kalau sakit ya nanti diobati. Ini semua untuk kebaikan kita bersama supaya COVID-19 bisa segera ditangani dengan baik,” pungkasnya. (wan)