Reporter : Syamsul Akbar
KRAKSAAN – Keberadaan check point dan karantina bagi para pemudik yang ada di level kecamatan dan desa sangat efektif sekali dalam mencegah penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19).
Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto. Menurutnya, buktinya bila tidak ada check point atau tidak ada karantina, berapa orang yang rapid reaktif itu tiba-tiba sudah berbaur dengan masyarakat.
“Sekarang kita dapat dari check point dan karantina itu saja sudah 20 orang lebih dan bisa saja nanti bertambah. Jadi karantina desa sangat bermanfaat dan sangat strategis apalagi bila masyarakat juga semakin sadar melaporkan warganya dan keluarganya apabila pulang dari luar kota kepada satgas desa,” ungkapnya.
Menurut Anang, Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE bersama Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo akan selalu melakukan evaluasi terhadap keberadaan check point dan karantina bagi para pemudik yang masuk di Kabupaten Probolinggo.
“Yang pasti indikasi penularan horizontal ini semakin nyata. Para pemudik-pemudik yang dengan hasil rapid reaktif ini juga semakin banyak. Ini yang perlu disadari oleh para anggota satgas tidak hanya level kecamatan, tetapi juga level desa,” terangnya.
Artinya tegas Anang, satgas semakin serius melaksanakan dan menegakkan aturan-aturan check poin maupun karantina desa. Buat masyarakat agar semakin mematuhi himbauan dari satgas untuk stay at home ini dengan menjaga semuanya dan melaksanakan protokol kesehatan ini dengan baik.
“Kami berharap supaya para pendatang atau penularan-penularan secara horizontal ini bisa dihambat atau dihentikan dengan pola hidup yang stay at home, tinggal di rumah, tidak kemana-mana kalau keluar hanya untuk urusan yang sangat penting dan kalau keluar dengan urusan sangat penting harus menggunakan pelindung diri yang memadai,” pungkasnya. (wan)
