Tuesday, April 16, 2024
Depan > Pemerintahan > Bupati Tantri Canangkan Batik Kesetaraan Gender

Bupati Tantri Canangkan Batik Kesetaraan Gender

Reporter : Hendra Trisianto

KRAKSAAN – Dalam acara Talkshow bersama Daiyah Oki Setiana Dewi, Rabu (13/03/2019) pagi, Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari mencanangkan Batik Kesetaraan Gender Kabupaten Probolinggo karya galery Batik Tulis Dewi Rengganis.

Hal ini merupakan tindak lanjut diterimanya Anugerah Parahita Ekapraya (APE) tahun 2019 dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI, atas prestasi dan komitmen Pemkab Probolinggo dalam upaya mewujudkan kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan serta perlindungan anak dalam program kerja dan kegiatan pemerintahan.

Saat itu Bupati Tantri mengemukakan, desain batik kesetaraan gender yang baru di launching tersebut adalah sebagai ungkapan rasa syukur Pemkab Probolinggo atas torehan prestasi ini serta sebagai penyemangat kedepan untuk lebih baik lagi.

“Pemberdayaan perempuan merupakan salah satu komitmen kami sejak 6 tahun terakhir ini. Alhamdulillah berkembangnya batik Kabupaten Probolinggo saat ini adalah bukti keberpihakan kita terhadap perempuan dan bukti komitmen kami sejak awal,” ungkap Bupati Tantri.

Sebagai wujud apresiasi terhadap karya remaja, masih pada kesempatan yang sama ditampilkan pula sebuah peragaan busana muslimah fresh berbahan kain batik tenun khas Kabupaten Probolinggo. Busana ini adalah hasil karya Imroatul Mustakima (24th), seorang desainer muda asal kecamatan Krejengan binaan Galery Batik Tulis Dewi Rengganis.

Untuk memperagakan hasil karyanya tersebut pihaknya juga didukung oleh Paguyuban Kakang Ayu Kabupaten Probolinggo sebagai model. Meskipun masih tergolong pemula, namun hasil karya tersebut sangat terlihat cocok dikenakan oleh para model berusia belia itu.

“Tidak mudah mendesain jenis bahan seperti ini, karena jenis kain seperti ini sudah sangat umum pemakaiannya untuk jarit dan kemeja. Disini kami ingin menunjukkan bahwa kain batik Kombinasi tenun ini juga sangat cocok untuk dijadikan atasan dan gaun,” jelas alumni Universitas Brawijaya Malang ini.

Bisa mendapatkan kesempatan emas seperti ini tentu saja menambah semangatnya untuk terus belajar dan mendalami ilmu desain ini. Saat ini puluhan desain sudah di milikinya, namun untuk kesempatan ini ia hanya menampilkan delapan desain andalannya saja.

“Kalau ada yang berminat dengan desain ini, boleh mengunjungi galeri Batik Tulis Dewi Rengganis desa Jatiurip kecamatan Krejengan, tentunya dengan harga yang relatif terjangkau,” pungkasnya sambil berpromosi. (dra)