Reporter : Syamsul Akbar
KRAKSAAN – Sebagai upaya meningkatkan ekonomi masyarakat di tengah pandemi COVID-19, Pemerintah Kelurahan Sidomukti Kecamatan Kraksaan memberikan pelatihan peningkatan kapasitas budidaya ikan lele, Selasa (25/8/2020).
Kegiatan yang dilakukan untuk membangkitkan kembali ekonomi masyarakat ini diikuti oleh 3 (tiga) kelompok masyarakat (pokmas) yang masing-masing kelompok beranggotan 10 orang, sehingga totalnya 30 orang warga Kelurahan Sidomukti. Sebagai narasumber berasal dari PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan) Kecamatan Kraksaan.
Pelatihan yang didanai dari Dana Kelurahan pada kegiatan pemberdayaan masyarakat ini dilaksanakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Semua peserta pelatihan tetap memakai masker, jaga jarak aman antar peserta serta tidak kontak fisik. Semua ini dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
Dalam kesempatan tersebut, Lurah Sidomukti Alim Susilo menyerahkan bantuan satu paket kolam bioflok, jaring paranet serta bantuan bibit dan pakan ikan kepada masing-masing kelompok masyarakat.
Lurah Sidomukti Alim Susilo mengungkapkan pelatihan ini dimaksudkan supaya masyarakat Kelurahan Sidomukti mempunyai kemampuan untuk penguatan ekonomi rumah tangga. Sebab di tengah-tengah pandemi COVID-19 ini notabene semua sektor ekonomi ikut porak poranda.
“Ini merupakan sisa-sisa anggaran dari penanganan COVID-19. Jadi bagaimana anggaran yang ada ini betul-betul kita manfaatkan untuk penguatan ekonomi masyarakat yang benar-benar anjlok karena wabah COVID-19,” katanya.
Pelatihan ini bukanlah akhir jelas Alim, karena pada tahun berikutnya setelah kelihatan hasilnya, kapasitas akan ditingkatkan lagi di 3 kelompok ini. Harapan besarnya muncul kelompok-kelompok masyarakat di seluruh Kelurahan Sidomukti agar mempunyai ide-ide cemerlang dalam pemberdayaan masyarakat.
“Setelah ada budidaya lele, kami ingin masyarakat itu mempunyai ide bagaimana untuk kelanjutan dari program yang sudah ada. Misalnya nanti muncul kelompok masyarakat pengolahan budidaya lele. Paling tidak produknya bisa dikemas dan bersaing di pasaran,” jelasnya.
Untuk pelatihan kali ini tambah Alim, pihaknya memang tidak mengambil para pembudidaya pemula. Karena memang fokus utamanya adalah peningkatan kapasitas. Jadi orang yang sudah pernah melaksanakan budidaya lele tetapi eksistensinya sedang terseok-seok karena wabah COVID-19.
“Mudah-mudahan dengan adanya pelatihan ini, bagaimana penguatan ekonomi rumah tangga bisa meningkat. Paling tidak ke depan perekonomian masyarakat tidak terlalu terpengaruh dengan adanya wabah COVID-19,” harapnya. (wan)