Reporter : Syamsul Akbar
KRAKSAAN – Juru Bicara Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Probolinggo dr. Dewi Vironica mengatakan penderita Covid-19 yang sudah dinyatakan sembuh tapi masih mengalami gejala sampai berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan disebut dengan Long Covid-19.
“Long Covid-19 terjadi karena kerusakan organ akibat keradangan ringan yang terjadi terus menerus di tubuh. Kondisi gejala sisa ini sudah tidak menularkan, harus dibedakan dengan reinfeksi. Kalau reinfeksi ada gejala akut, ada demam,” katanya.
Menurut Dewi, berdasarkan penelitian dan analisa kasus Covid-19, risiko mengalami long Covid-19 meningkat seiring dengan meningkatnya usia, berat badan dan jenis kelamin perempuan. “Bila mengalami lebih dari 5 gejala diawal minggu pertama sakit, maka berisiko 3,5 kali lipat nantinga akan mengalami long Covid-19 dan 44% kualitas hidupnya menurun,” jelasnya.
Dewi menjelaskan pada orang positif dengan gejala ringan yang tidak dirawat di rumah sakit, gejala dapat berlangsung lebih dari 4 minggu. “Pada orang positif yang dirawat di rumah sakit maka gejala dapat berlangsung lebih dari 8 minggu,” terangnya.
Lebih Dewi menerangkan gejala-gejala yang dialami biasanya berupa gangguan saluran pernafasan, gangguan jantung, nyeri dada, cemas, anosmia (tidak bisa membau/merasa), mual, diare, pusing atau kulit kemerahan.
“Lebih dari 50% gejala dirasakan saat malam hari (5 sore-9 malam). Gejala anosmia lebih banyak ditemukan pada penderita yang swab PCR-nya positif,” jelasnya.
Dewi menambahkan para long Covid-19 takut berobat karena malu, takut dianggap pembawa virus di tempat kerja, sering membuat penderita mengalami stres sehingga karena stigma tersebut gejalanya sering subyektif, kemungkinan juga berhubungan dengan psikis penderita.
“Pencegahan jelas lebih baik daripada pengobatan. Lebih baik jangan sampai terinfeksi, karena kita tidak tahu sampai kapan gejala tersebut bertahan di tubuh jika kita terinfeksi. Oleh karena itu, disiplin protokol kesehatan tetap vaksin terbaik saat ini. Salam sehat selalu,” pungkasnya. (wan)