Reporter : Syamsul Akbar
KRAKSAAN – Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kraksaan menggelar program Pendidikan Kecakapan Wirausaha (PKW) bantuan dari Direktorat Pembinaan Kursus dan Pelatihan Ditjen PAUD dan Dikmas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan PNF Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Probolinggo Sulastri, Kamis (17/1/2019).
Program PKW ini diikuti oleh 25 orang peserta dari masyarakat produktif dan tidak memiliki pekerjaan yang tetap (pengangguran) dari Kecamatan Pajarakan dan Kraksaan. Fokusnya adalah masyarakat usia produktif antara 21 hingga 40 tahun.
Dalam program PKW ini mereka mendapatkan pelatihan pembuatan batik tulis pewarna sintetis dengan narasumber petugas fungsional SKB Kraksaan dan owner Batik Tulis Prabu Linggih dari Kecamatan Tegalsiwalan Alex Satimin. Program PKW ini akan dilaksanakan selama 200 jam pelajaran atau 12 hingga 15 tatap muka yang bertempat di SKB Kraksaan dan Desa Sukomulyo Kecamatan Pajarakan.
Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan PNF Dispendik Kabupaten Probolinggo Sulastri meminta kepada semua peserta agar kegiatan program PKW ini diikuti dengan sebaik-baiknya. Karena ini peluang emas untuk mendapatkan ketrampilan yang tidak gampang didapatkan oleh orang lain.
“Mohon diikuti dengan sungguh-sungguh dari awal hingga akhir. Tidak semua bisa mendapatkan kesempatan seperti ini. Manfaatkan sebaik mungkin untuk mendapatkan ketrampilan membuat batik tulis pewarna sintetis,” katanya.
Sementara Pengelola Program PKW SKB Kraksaan M. Sukar mengatakan program PKW ini bertujuan untuk memberikan bekal ketrampilan atau skill kepada masyarakat, khususnya pengangguran sehingga dapat berwirausaha secara mandiri yang pada akhirnya akan meningkatkan perekonomian dan taraf hidup masyarakat.
“Selain itu untuk mendampingi masyarakat sehingga bisa memiliki usaha secara mandiri. Harapan ke depannya bisa menumbuhkan para wirausaha baru di bidang batik di Kabupaten Probolinggo,” harapnya.
Selain mendapatkan materi dari narasumber, para peserta yang dibagi dalam 5 (lima) kelompok ini juga akan mendapatkan modal usaha dalam bentuk sarana dan prasarana (sarpras) usaha membatik. Khusus untuk sarpras besar seperti pewarna sintetis akan diberikan secara kelompok. (wan)