Reporter : Syamsul Akbar
KRAKSAAN – Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Bencana (PB) Non Alam dan Percepatan Penanganan (PP) COVID-19 Kabupaten Probolinggo merilis data terbaru perkembangan kasus Corona Virus Disease (COVID-19) di Kabupaten Probolinggo.
Hingga Rabu (25/3/2020) malam, Kabupaten Probolinggo posisinya untuk Orang Dalam Pemantauan (ODP) tercatat sebanyak 56 orang dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 3 orang.
Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Penanggulangan Bencana Non Alam dan Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto. Menurutnya, saat ini satu orang PDP asal Kelurahan Semampir Kecamatan Kraksaan masih dirawat di RSUD Sidoarjo. Sementara 1 orang PDP balita usia 3,5 tahun asal Desa Watuwungkuk Kecamatan Dringu akan balik ke Kabupaten Probolinggo dan dirawat di RSUD Waluyo Jati Kraksaan. Keduanya masih menunggu hasil swap dari laboratorium.

“Sementara 1 orang PDP tambahan, balita usia 3 tahun asal Desa Sukapura Kecamatan Sukapura malam ini akan segera dirujuk ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang karena mengalami sesak dan membutuhkan ventilator. Sementara peralatan kita masih terbatas. Kebetulan RSSA Malang sudah memberikan konfirmasi menerima pasien kita. Sebelumnya, balita ini dirawat di RSUD Waluyo Jati Kraksaan,” katanya.
Menurut Anang, dalam percepatan penanganan COVID-19 ini Pemerintah Daerah dalam hal ini Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE dan Satgas PB Non Alam dan PP COVID-19 sangat serius. Dua orang PDP yang sudah dirujuk nama dan orangnya ada. “Kalau belum ada hasilnya, karena kasusnya memang banyak dan semuanya harus antri. Dua orang PDP ini tetap dirawat sambil menunggu hasil swapnya dari laboratorium,” jelasnya.
Anang menerangkan ada beberapa hal yang melatarbelakangi terus bertambahnya ODP di Kabupaten Probolinggo. Seperti, masih banyaknya warga yang tidak disiplin seperti sering masih keluar kota dan baru pulangnya para pekerja-pekerja yang di luar baik epicentrum di Jawa Timur maupun yang dari luar negeri. “Serta, ketidakdisiplinan kita kepada anjuran Pemerintah dalam hal ini anjuran Ibu Bupati supaya lebih baik tinggal di rumah untuk membatasi penularan,” terangnya.
Sebagai tindak lanjut rencana pemanfaatan RSUD Tongas sebagai rumah sakit rujukan Anang menyampaikan bahwa saat ini Satgas PB Non Alam dan PP COVID-19 Kabupaten Probolinggo sedang melakukan persiapan sesuai dengan keputusan Bupati Probolinggo yang ingin memusatkan di satu tempat supaya lebih fokus.
“Contohnya, penganggaran sudah disiapkan dan sudah selesai, fisik sudah mulai pengerjaan serta melakukan penataan kebutuhan ketenagaan. Insya Allah minggu ini bisa diselesaikan dengan keputusan-keputusan Ibu Bupati. Terakhir kita sedang merancang sistem layanan yang akan kita berlakukan untuk kasus-kasus COVID-19 di RSUD Tongas plus bagaimana layanan-layanan masyarakat sakit lainnya,” tegasnya.
Untuk kebutuhan Alat Pelindung Diri (APD) semua tenaga media di Kabupaten Probolinggo Anang menegaskan untuk satu bulan ini cukup. Hal ini sudah diprediksi sesuai dengan arahan dari Bupati Probolinggo agar tenaga kesehatan harus dijamin keselamatannya dengan APD yang memadai.
“Kita juga sudah melakukan penganggaran dan sedang proses pemesanan-pemesanan walaupun memang butuh perjuangan khusus. Insya Allah, pada bulan April ke depan ini apa yang sudah kita pesan akan datang secara bertahap. Harapan kita tidak sampai kekurangan. Kalau kasusnya tidak banyak, Insya Allah APD (Alat Pelindung Diri) bagi semua tenaga media di Kabupaten Probolinggo cukup,” pungkasnya. (wan)