Reporter : Hendra Trisianto
KRUCIL – Satu lagi festival seni budaya lokal yang bakal menjadi daya tarik wisata malam hari di Kecamatan Krucil. Rengganis Color Festival, diberi nama demikian karena memang masing-masing peserta pada festival ini dituntut menampilkan karya seni berupa busana fantastic yang kaya warna dengan pernak-pernik dan hiasan lampu sebagai pemanisnya.
Festival yang bakal digelar setiap malam hari pada malam penutupan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI di Kecamatan Krucil ini dilaunching perdana pada Minggu (1/9/2019) malam oleh Camat Krucil Febry Ilham Hidayat bersama Owner Sanggar Seni El Gibran PAC Sugiono selaku perintis festival ini.
Dalam sambutannya, Camat Krucil Febry Ilham Hidayat mengatakan, pihaknya memang sedang getol dalam mempromosikan wilayahnya melalui sektor wisata. Apapun bentuk kegiatannya jika berpotensi sebagai pendongkrak wisata, pihaknya juga akan memberikan support untuk kemajuan kegiatan tersebut.
“Kami yakin jika festival ini dikemas lebih meriah dan sifat kepesertaanya lebih open, maka tentu hal ini akan mengundang kehadiran wisatawan lebih banyak. Karena ini dilaksanakan malam hari tentunya mereka akan membutuhkan fasilitas penginapan,” ungkap Camat Krucil yang baru dilantik beberapa waktu lalu ini.
“Saya harap festival ini bisa booming, jadi nantinya para wisatawan bisa sehari semalam di Krucil, malamnya nonton festival. Kemudian pagi sampai sore bisa berwisata alam,” imbuhnya berpromosi.
Hal ini juga diamini oleh Sugiono, ia mengatakan selama ini wisatawan sudah cukup mengenal panorama alam namun belum cukup mengetahui kekayaan dan potensi seni budaya yang dimiliki wilayah yang sangat erat dengan legenda Dewi Rengganis ini. Oleh karena itu, untuk melengkapi potensi wisata ini, sebagai insan seni pihaknya juga terpanggil untuk turut berbuat sesuatu.
“Inspirasinya bermula dari festival “Busana Gunung” Krucil yang sebelumnya sering kami laksanakan pada malam hari. Selain busana fantastic juga menampilkan kereta hias musik patrol sebagai tambahannya, namun peserta masih terbatas untuk lokal Kabupaten dan Kota Probolinggo saja,” kata Pak Gik, sapaan karib Kepala SDN Bermi ini.
Berbeda pada “Rengganis Color Festival” ini, Pak Gik menuturkan dari awal dirinya mulai mensoundingkan informasi melalui medsos (media sosial) maupun jaringan komunitas fashion fantastic, ternyata banyak mendapat respon dan dukungan dari para peserta dari luar daerah Probolinggo (Bondowoso, Jember, Pasuruan dan Sumenep).
“Alhamdulillah, masyarakat sangat apresiasi atas terselenggaranya festival ini. Kami harap pada tahun mendatang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo juga bisa memberikan support sehingga pelaksanaannya bisa terselenggara jauh lebih meriah,” tandas pria bertubuh subur ini. (dra)