Reporter : Syamsul Akbar
TONGAS – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Probolinggo memberikan pelatihan sunat modern tanpa jarum suntik di RM Bromo Asri Tongas Desa Banjarsari Kecamatan Tongas, Minggu (27/3/2022).
Kegiatan yang dilakukan bekerja sama dengan dr. Setiawan dari Sunat Modern Indonesia ini menggunakan metode super ring dan materi hipnokhitan. Pelatihan ini diikuti oleh 12 orang peserta dari unsur perawat.
Ketua DPD PPNI Kabupaten Probolinggo Sugianto mengatakan pelatihan khitan ini dilakukan dari metode konvensional ke metode modern. Metode ini dilakukan tanpa jarum suntik, tetapi obat langsung dimasukkan ke kulit.
“Dengan metode super ring ini, setelah disunat anak bisa langsung jalan-jalan dan bermain. Namun ke depan, pelatihan kepada perawat ini bukan hanya perkhitanan saja, namun juga dalam bidang lain dalam rangka peningkatan kompetensi PPNI baik dari sisi hukum maupun keperawatan,” katanya.
Pelatihan sunat modern tanpa jarum suntik ini dilakukan selama sehari mulai dari teori serta sosialisasi terkait dengan penggunaan alat. Serta praktek sunat langsung dipandu oleh dr. Setiawan. “Perbedaannya dengan sunat umumnya, sunat modern ini dilakukan tanpa jarum suntik dan tanpa dijahit, sehingga selesai disunat anak bisa langsung bermain,” terangnya.
Menurut Sugianto, pelatihan sunat modern ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi perawat dan pesunat di Kabupaten Probolinggo, memberikan kenyamanan kepada masyarakat dan anak yang dikhitan agar bisa lebih enak karena setelah dikhitan bisa beraktifitas.
“Selain itu untuk mengembangkan ilmu dan teknologi terkait dengan masalah sunat. Sebab PPNI tidak boleh ketinggalan dan harus terus mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi,” jelasnya.
Sugianto menambahkan untuk hypnokhitan langsung ditangani trainer dari PPNI Kabupaten Probolinggo Abdul Hadi. “Selain itu PPNI Kabupaten Probolinggo juga sudah mempunyai 7 master yang sanggup memberikan pelatihan-pelatihan baik di luar dan di dalam Kabupaten Probolinggo,” tegasnya.
Melalui pelatihan sunat modern ini Sugianto mengharapkan agar ke depan perawat mampu menjawab tantangan zaman yang saat ini sudah berkembang. “Dari sisi SDM bisa menjawab dan sisi masyarakat bisa meringankan masyarakat, dari sisi sosial, ekonomi dan psikologis,” pungkasnya. (wan)