Friday, December 8, 2023
Depan > Kesehatan > Pondok Pesantren Harus Pastikan Semua Santri Patuhi Protokol Kesehatan

Pondok Pesantren Harus Pastikan Semua Santri Patuhi Protokol Kesehatan

Reporter : Syamsul Akbar
KRAKSAAN – Dalam rangka menyambut kehidupan normal baru, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo telah membuat sejumlah kebijakan yang berkaitan dengan hal tersebut, terutama di lingkungan pondok pesantren.

Kebijakan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Bupati Probolinggo Nomor : 451/0284/426.33/2020 Tanggal 5 Juni 2020 Tentang Panduan Penyelenggaraan Kegiatan Keagamaan di Rumah Ibadah dan di Lingkungan Pondok Pesantren dalam Mewujudkan Masyarakat Produktif dan Aman COVID-19 di Masa Pandemi.

“Semua pondok pesantren yang ada di wilayah Kabupaten Probolinggo harus memastikan bahwa semua santri dapat mematuhi protokol kesehatan,” kata Juru Bicara Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto.

Menurut Anang, yang pasti sesuai dengan Surat Edaran Bupati Probolinggo, semua pondok pesantren kalau mau mengembalikan santrinya terlebih dahulu harus memberitahukan kepada Pemerintah Kabupaten Probolinggo dalam hal ini Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo.

“Para pengasuh pondok pesantren harus memperhitungkan pengembalian santrinya dengan baik. Artinya santri tidak harus dipulangkan semua, tapi harus dilakukan secara bertahap,” jelasnya.

Tidak hanya itu terang Anang, pondok pesantren juga harus menyiapkan sarana dan prasarana protokol kesehatan. Kalau diperlukan bisa meminta pendampingan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo. “Diharapkan setelah berada di pondok pesantren, diawal mereka datang jangan kontak kemana-kemana dulu dan tetap berada di dalam pondok pesantren dulu selama 14 hari,” terangnya.

Anang meminta apabila ada santri pondok pesantren yang sakit harap segera melaporkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo. “Kebijakan ini berlaku bagi semua pondok pesantren yang ada di wilayah Kabupaten Probolinggo dengan harapan mampu memutus mata rantai penyebaran COVID-19 dari lingkungan santri pondok pesantren,” pungkasnya. (wan)