Friday, March 29, 2024
Depan > Pendidikan > Penguatan Adaptasi Tatanan Baru di Lingkungan Pondok Pesantren Tangguh COVID-19

Penguatan Adaptasi Tatanan Baru di Lingkungan Pondok Pesantren Tangguh COVID-19

Reporter : Mujiono
KRAKSAAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Brawijaya Malang memberikan penguatan adaptasi tatanan baru di lingkungan pondok pesantren tangguh COVID-19 di Kabupaten Probolinggo, Selasa (14/7/2020) di Auditorium Madakaripura Kantor Bupati Probolinggo.

Kegiatan yang diikuti oleh para pengasuh pondok pesantren ini dihadiri oleh Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE didampingi Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo Drs. HA. Timbul Prihanjoko serta anggota Forkopimda Kabupaten Probolinggo serta Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo.

Terdapat 4 (empat) Pondok Pesantren (PP) di Kabupaten Probolinggo yang hadir pada kegiatan penguatan adaptasi tatanan baru di lingkungan pondok pesantren tangguh COVID-19 tersebut. Yakni, PP HATI Kraksaan, PP Zainul Hasan Genggong, PP Nurul Jadid Paiton dan PP Syekh Abdul Qodir Al Jaelani Kraksaan. Mereka diarahkan untuk memacu lingkungan pendidikan atau pondok pesantren selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE menjelaskan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 telah berupaya semaksimal mungkin mewujudkan masyarakat yang sehat wal afiat dan terhindar dari wabah COVID-19. “Untuk para pengurus pondok pesantren dan para santri terus berikhtiar pemahaman tentang COVID-19,” katanya.

Menurut Bupati Tantri, empat pondok pesantren ini diharapkan menjadi percontohan dan inspirasi bagi pondok pesantren yang lainnya di Kabupaten Probolinggo. Bagaimana mewujudkan pondok pesantren yang tangguh terhadap COVID-19. Salah satu hal yang harus diterapkan dalam pondok pesantren adalah physical distancing.

“Jika di pondok pesantren benar-benar berikhtiar lingkungan dalam kondisi steril dan secepat-cepatnya memisahkan antara yang sakit dengan yang sehat agar supaya dapat mengurangi resiko dari sebaran penyakit tentunya COVID-19,” terangnya.

Sementara Anggit Hermanuadi dari Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo menyampaikan kegiatan ini mengundang 10 orang dari tiap-tiap pondok pesantren untuk mendapatkan pemahaman terhadap penanganan COVID-19.

“Untuk itu tentunya ada perubahan perilaku masyarakat khususnya para santri untuk pro COVID-19 dengan cara menerapkan protokol kesehatan. Dengan penerapan New Normal, banyak masyarakat yang beranggapan kondisi normal seperti dahulu. Oleh karena itu, sesuai kebijakan gugus tugas yakni New Normal diganti dengan kebiasaan baru,” ungkapnya.

Dalam kegiatan ini juga dilakukan penandatanganan berita acara serah terima barang logistik dengan pengasuh atau perwakilan dari PP Nurul Jadid Paiton, PP HATI Kraksaan, PP Zainul Hasan Genggong dan PP Syekh Abdul Qodir Al Jaelani Kraksaan.

Selain itu, Bupati Tantri didampingi Wabup Timbul dan jajaran Forkopimda juga menyerahkan bantuan penanganan COVID-19 secara simbolis diterima oleh pengurus atau yang mewakili dari pondok pesantren. Bantuan buku manual prosedur pesantren tangguh dari Tim Satgas COVID-19 Universitas Brawijaya Malang. Dilanjutkan dengan peninjauan bantuan yang akan diberikan kepada pondok pesantren tangguh COVID-19. (y0n)