Friday, March 29, 2024
Depan > Kemasyarakatan > Pengembangan Model Pembelajaran Kewirausahaan Melalui Pelatihan Budidaya Jamur

Pengembangan Model Pembelajaran Kewirausahaan Melalui Pelatihan Budidaya Jamur

Reporter : Hendra Trisianto
BESUK – Sebagai implementasi modul hasil pengembangan model pembelajaran kewirausahaan, Pemerintah Desa Alasnyiur Kecamatan Besuk memberikan pelatihan budidaya jamur, Selasa (8/10/2019) di Balai Desa Alasnyiur.

Kegiatan yang diikuti oleh 10 calon peserta didik ini diawali dengan pembukaan pengantar oleh Penilik Diktara Kecamatan Besuk Massajo didampingi oleh Kepala Desa Alasnyiur Hasan Basri dan Retno dari BP PAUD dan Dikmas Provinsi Jawa Timur.

Kepala Desa Alasnyiur Hasan Basri mengaku sangat bersyukur dan terima kasih kesekian kalinya kepada Penilik Diktara yang telah peduli kepada Desa Alasnyiur dengan membawa program kegiatan dan perencanaan yang matang untuk diusulkan menjadi program dan dianggarkan desa.

“Dulu tahun 2017 awal saya menjabat, status Desa Alasnyiur masih IDT. Tahun 2018 meningkat menjadi desa berkemang. Kini tahun 2019 naik peringkat menjadi Desa Mandiri dihitung berdasarkan penilaian Indek Desa Membangun (IDM),” katanya.

Hasan Basri menegaskan bahwa hal ini menunjukkan kinerja kami bersama tim dan semua lembaga mitra desa sudah menunjukkan bukti kerja nyata, termasuk prestasi dalam lomba-lomba dan penilian lainnya. “Dengan adanya kegiatan pelatihan budidaya jamur dan pengolahan pasca panen, saya dukung sepenuhnya. Tahun depan bisa kita usulkan dalam Musdes (Musyawarah Desa),” tegasnya.

Sementara Penilik Diktara Kecamatan Besuk Massajo menyampaikan tujuan dilaksanakannya pelatihan/pembelajaran hasil uji coba pengembangan model kewirausahaan berbasis potensi lokal ini antara lain tindak lanjut dan implementasi dari hasil kegiatan uji coba pengembangan model pembuatan gerabah di Desa Alaskandang tahun 2018 dengan support anggaran dan pendampingan dari Tim Pengembang Pamong BP PAUD dan Dikmas Provinsi Jawa Timur.

“Buku modul hasil pengembangan model pembelajaran saat ini dipraktekkan dengan segmen berbeda pada budidaya Jamur dan olahan hasil panen yang sudah disurvey dan diidentifikasi kelayakan serta minat calon peserta didik sebanyak 10 orang sasaran,” ungkapnya.

Telah disiapkan skedull pembelajaran dengan materi teori praktek total 6 kali pertemuan, kurang lebih 2-3 jam setiap tatap muka. Diantara materi belajar meliputi mengidentifikasi potensi desa, membangun mental wirausaha, merancang produk dan kemasan, produksi, pemasaran serta pendampingan rintisan usaha.

“Adapun hasil yang diarapkan diantaranya memiliki kompetensi kepribadian spritual dan karakter, serta sosial yang tinggi, mempunyai kompetensi skill kewirausahaan dan berjiwa sosial serta membangun kemitraan, mempunyai kompetensi literasi finansial serta kompeten dalam mengelola usaha berbasis manajemen moderen, mandiri dan kompetitif,” jelasnya.

Sedangkan Retno dari BP PAUD dan Dikmas Provinsi Jawa Timur memberikan support dan apresiasi atas kehadiran, semangat dan kesungguhan peserta yang sangat antusias ikut pelatihan apalagi didukung penuh kepala desa. “Harapanya kegiatan ini berjalan lancar, tertib, sukses dan berkelanjutan,” harapnya.

Sebelum diakhiri tatap muka perdana, disisipkan pre test bagi peserta 10 orang untuk mengetahui dan mengidentifikasi awal seberapa besar pengetahuan peserta dalam mengenal kewirausahaan dan tentang jamur.

Dilanjutkan secara simbolis penyerahan buku modul pembelajaran hasil tim pengembangan BP PAUD dan Dikmas Provinsi Jawa Timur oleh Penilik Diktara Kecamatan Besuk Massajo kepada Kepala Desa Alasnyiur Hasan Basri. (dra)