Reporter : Mujiono
PROBOLINGGO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo menerima bantuan Alat Pelindung Diri (APD) dan alat kesehatan (alkes) penanganan Corona Virus Disease (COVID-19) dari Yayasan Rumah Kita Sidoarjo.
APD dan alkes untuk kebutuhan tenaga medis dalam penanganan COVID-19 di Kabupaten Probolinggo yang diterima Pemkab Probolinggo meliputi ventilator sebanyak 2 dua unit, masker kain sebanyak 5.000 pcs, full set APD sebanyak 50 pcs, face shield sejumlah 250 pcs dan baju hazmat sejumlah 250 pcs.
Bantuan tersebut diserahkan oleh Direktur Yayasan Rumah Kita Andrianus kepada Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE didampingi sejumlah pejabat di lingkungan Pemkab Probolinggo di Pringgitan Rumah Dinas Bupati Probolinggo, Selasa (16/6/2020) siang.
Direktur Yayasan Rumah Kita Andrianus menuturkan bantuan tersebut akan diserahkan kepada rumah sakit rujukan yang ada di Kabupaten Probolinggo. “Pada dasarnya bantuan yang berasal dari Yayasan Rumah Kita bersama Sampoerna untuk Indonesia ini agar dapatnya mendukung penanganan kesehatan bagi orang-orang yang terinfeksi COVID-19 dan memberikan perlindungan untuk tenaga kesehatan sebagai garda terdepan yang bekerja luar biasa untuk masyarakat Kabupaten Probolinggo,” katanya.
Sementara Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE menyampaikan perkembangan kasus COVID19 di Kabupaten Probolinggo mencapai 83 persen yang sudah dinyatakan sembuh dari terkonfirmasi positif COVID-19. Tinggal 17 orang yang tersisa untuk dilakukan proses perawatan serta penyembuhan dari jumlah 122 orang terkonfirmasi positif kasus COVID-19.
“Orang yang terkonfirmasi COVID-19 tersebut merupakan Orang Tanpa Gejala (OTG) hampir 90 persen. Dari jumlah pasien terkonfirmasi COVID-19 di Kabupaten Probolinggo klaster terbesar berasal dari pemudik,” ungkapnya.
Menurut Bupati Tantri, bantuan yang diserahkan kepada Kabupaten Probolinggo akan bermanfaat, khususnya tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan dalam menangani pasien yang terkonfirmasi COVID-19.
“Bantuan peralatan berupa ventilator dikhususkan pada RSUD Tongas salah satu rumah sakit rujukan penanganan COVID-19 di Kabupaten Probolinggo. APD dan yang lainnya diserahkan kepada Kepala Pelaksana BPBD yang menjadi pintu utama pusat bantuan dan nantinya akan disalurkan kepada tenaga kesehatan,” tegasnya.
Lebih lanjut Bupati Tantri menerangkan kasus tenaga kesehatan yang terkonfirmasi positif COVID-19 terdapat beberapa klaster yakni klaster awal klaster TKHI menginfeksi rekan kerjanya pada saat berinteraksi kepada yang bersangkutan. “Selanjutnya tenaga kesehatan yang diakhir-akhir ini terserang adalah tim tracking dan tim epidemiologi yang secara keilmuan terinfeksinya belum diketemukan berasal dari mana. Apakah berasal dari interaksi beberapa pasien atau yang lainnya,” terangnya.
Bupati Tantri menambahkan apa yang dilakukan tenaga kesehatan menerapkan sesuai aturan atau ketentuan yang merujuk pada protokol kesehatan. Pada kenyataannya protokol kesehatan telah diterapkan dengan ketat dan sebaik-baiknya pada dua rumah sakit di Kabupaten Probolinggo. “Dimungkinkan ada karier yang berada di luar yang belum terdeteksi yang pada akhirnya dapat menginfeksi orang-orang tenaga kesehatan,” pungkasnya. (y0n)