Reporter : Syamsul Akbar
TONGAS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) memberikan sosialisasi stop pemotongan sapi betina produktif di Pendopo Kecamatan Tongas, Kamis (21/3/2019).
Kegiatan ini diikuti oleh istri para jagal, pelaku usaha, pemilik kios daging, pengurus TP PKK dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) pada Kecamatan Tongas, Lumbang dan Sumberasih. Sebagai narasumber hadir Kasi Perekonomian Kecamatan Tongas, Polres Probolinggo dan Kabid Kesmavet Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur.
Dasar hukum Undang-undang (UU) Nomor 18 Tahun 20019 Tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan, khususnya pasal 18 ayat 2. “Tujuan menghadirkan para istri jagal, ibu PKK dan Dharma Wanita Persatuan adalah agar para ibu juga berperan aktif mengingatkan para jagal, suami dan mengetahui pentingnya stop pemotongan sapi betina produktif,” kata Kepala DPKH Kabupaten Probolinggo Endang Sri Wahyuni melalui Kasi Kesehatan Masyarakat Veteriner drh. Nikolas Nuryulianto.
Dalam kesempatan ini juga disampaikan bahwa pemotongan ternak di luar RPH saat hajatan harus melaporkan terlebih dahulu kepada para dokter hewan setempat dan petugas teknis peternakan kecamatan agar mendatakan pengawasan dan pemeriksaan terlebih dahulu. “Harapannya nanti daging yang dikonsumsi masyarakat saat hajatan layak untuk dikonsumsi,” tegasnya.
DPKH Kabupaten Probolinggo juga menyampaikan program menjelang Idul Adha tahun 2019. Diantaranya, adanya pelatihan juleha gratis, khususnya bagi para panitia qurban maupun takmir masjid, pengawasan dan pendataan ternak menjelang dan saat Idul Qurban, pengambilan sample bahan pangan asal hewan yang beredar di masyarakat untuk diuji di UPT Laboratorium Keswan Malang serta sosialisasi pemberian dan penempelan striker di kios daging yang mengambil dan memotong di RPH.
“Diharapkan para ibu juga menyampaikan kegiatan ini pada lingkungan sekitar saat arisan maupun kegiatan di desa atau kecamatan masing-masing,” harapnya. (wan)