Thursday, April 18, 2024
Depan > Pendidikan > Pemkab Realisasikan Pembayaran Jasa Ojek Anak Sekolah

Pemkab Realisasikan Pembayaran Jasa Ojek Anak Sekolah

Reporter : Syamsul Akbar
KRAKSAAN – Selama 3 (tiga) hari, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) merealisasikan pembayaran jasa ojek anak sekolah untuk bulan Pebruari 2019. Pembayaran kepada 400 orang jasa ojek anak sekolah ini dilaksanakan mulai Jum’at hingga Senin (1-4/3/2019).

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dispendik Kabupaten Probolinggo Dewi Korina melalui Kepala Bidang Pembinaan SMP Priyo Siswoyo. Menurutnya, jumlah jasa ojek anak sekolah ini mencapai 400 orang yang tersebar di beberapa pelosok yang medannya sulit dilalui siswa. Seperti, Tiris, Krucil, Sukapura, Lumbang, Sumber, Kuripan, Pakuniran, Kotaanyar, Tongas, Tegalsiwalan, Banyuanyar dan Wonomerto.

“Masa kerja tukang ojek ini 6 kali dalam sepekan atau sesuai dengan kalender sekolah. Setiap bulan jasa ojek anak sekolah ini dibayar sebesar Rp 350 ribu. Begitu sampai di sekolah, mereka harus mengisi daftar hadir. Tetapi apabila tidak masuk, maka pembayaran jasa ojeknya akan dipotong,” katanya.

Priyo menerangkan, program jasa ojek anak sekolah ini dilaksanakan sejak 1 Pebruari 2019 dan mulai dilakukan pembayaran terhitung 1 Maret 2019. “Untuk program ini, Dispendik hanya menganggarkan pembayaran jasa ojek anak sekolah selama 11 bulan, karena bulan Januari masih belum dimulai. Sehingga total anggaran yang disiapkan untuk tahun 2019 mencapai Rp 1.540.000.000,” jelasnya.

Menurut Priyo, program ojek anak sekolah ini merupakan implementasi dari Program Nawa Hati yang dicanangkan oleh Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE melalui program Hati Cerdas. Tujuannya adalah untuk membantu warga anak sekolah yang berada di pinggiran dan pelosok agar bisa nyaman belajar dan tidak disibukkan oleh masalah ekonomi, terutama untuk biaya transportasi anaknya ke sekolah.

“Program ini dilatarbelakangi karena angka lama sekolah di Kabupaten Probolinggo yang masih rendah. Sebab masih banyak warga di pelosok dan akses jalannya sulit untuk menuju ke lembaga pendidikan. Dengan program ini setidaknya mereka bisa tetap mengikuti pembelajaran di sekolahnya,” terangnya.

Lebih lanjut Priyo menyampaikan bahwa program ojek anak sekolah ini sangat bagus dalam rangka memberikan motivasi kepada anak-anak yang berada di daerah pelosok untuk bisa terus sekolah dan menuntut ilmu demi peningkatan mutu dan kualitas pendidikan. Sehingga diharapkan angka rata-rata lama sekolah bisa meningkat.

“Program ojek anak sekolah ini bertujuan untuk membantu agar anak-anak yang ada di pelosok tidak putus sekolah dan mempunyai semangat untuk bersekolah. Dengan semangat bersekolah maka anak menurunkan angka pernikahan dini di Kabupaten Probolinggo. Selain itu, program ini juga memberikan tambahan penghasilan bagi masyarakat,” tegasnya.

Selain program ojek anak sekolah ini terang Priyo, juga ada program Tabungan Siswa dari CSR Bank Jatim yang menyediakan dana melalui tabungan sebesar Rp 350 ribu selama 12 bulan bagi 20 anak tidak mampu. Hanya saja, program ini diberikan kepada siswa yang terkena bencana di SMPN 3 Tiris Satap.

“Harapannya, program ini bisa meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan di Kabupaten Probolinggo. Dengan peningkatan mutu, masyarakat bisa semakin berpengetahuan yang pada akhirnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya. (wan)