Reporter : Hendra Trisianto
KRAKSAAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo bekerja sama dengan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Probolinggo dan Kota Kraksaan menggelar upacara sipil dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2020 di halaman Pondok Pesantren Hati di Dusun Toroyan Desa Rangkang Kecamatan Kraksaan, Kamis (22/10/2020) pagi.
Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, guna mengurangi resiko penyebaran dan penularan COVID-19, upacara kali ini menerapkan disiplin protokol kesehatan. Mulai dari membatasi peserta upacara, pengaturan jarak aman serta wajib bermasker bagi seluruh peserta upacara. Upacara ini diikuti oleh perwakilan GP Ansor Kota Kraksaan, PCNU Kota Kraksaan dan Kabupaten Probolinggo, LP Ma’arif NU, RMINU serta perwakilan siswa/siswi SMP/MTs dan santri.
Kegiatan peringatan HSN 2020 kali ini dipimpin oleh Mustasyar PCNU Kabupaten Probolinggo dan Kota Kraksaan selaku Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Drs. H. Hasan Aminuddin, M.Si dan dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo H. Soeparwiyono serta Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Probolinggo.
Hadir pula Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Probolinggo, jajaran pengurus PCNU Kabupaten Probolinggo dan Kota Kraksaan serta pimpinan organisasi sosial keagamaan dan kemasyarakatan, para alim ulama, tokoh agama/masyarakat dan tokoh pemuda di Kabupaten Probolinggo.
Sebagai pembaca resolusi jihad adalah Ketua PCNU Kota Kraksaan KH. Syihabudin Sholeh dan pembaca ikrar santri adalah santri dari Pondok Pesantren HATI Desa Rangkang Kecamatan Kraksaan. Peringatan HSN ini juga dimeriahkan oleh Marching Band Gita Wibawa Praja Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Probolinggo. Sementara komandan upacara berasal dari jajaran Banser PC Gerakan Pemuda Ansor Kota Kraksaan.
Dalam sambutannya mewakili Bupati Probolinggo, Mustasyar PCNU Kabupaten Probolinggo dan Kota Kraksaan H Hasan Aminuddin menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 telah menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional.
“Dan pada tahun ini kita kembali memperingati hari santri yang spesial karena saat ini bumi kita sedang diuji oleh Allah SWT dengan adanya pandemi COVID-19. Kita harus tetap melaksanakan protokol kesehatan demi terwujudnya tema peringatan HSN yakni Santri Sehat Indonesia Kuat,” kata Hasan Aminuddin.
Menurut Hasan Aminuddin, penetapan tanggal 22 Oktober merujuk pada tercetusnya “Resolusi Jihad” yang kemudian berdampak besar dalam perjuangan bangsa. Resolusi jihad menyebar cepat melalui pesantren, musholla dan para kiai. Semangat para pejuang dan santri saat itu menjadi bergemuruh dan rela berkorban apapun demi Kemerdekaan Republik Indonesia.
“Saat itu resolusi jihad telah mengisi kekosongan peran militer dan tanggung jawab jihad untuk berperang benar-benar berada di pundak rakyat Indonesia. Saat itu para santri memperkuat barisan laskar Hisbullah, para kiai membentuk laskar Sabilillah,” ungkapnya.
Lebih lanjut suami Bupati Probolinggo ini mengemukakan bahwa dewasa ini godaan dari segala penjuru begitu kuat, banyak potret perilaku dan moral yang kurang baik terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Fitnah dan adu domba juga kian marak menyongsong sendi -sendi persatuan dan kesatuan bangsa.
“Dalam momentum ini saya berpesan kepada seluruh santri, sebagai generasi penerus perjuangan kita harus bisa menerapkan tauladan akhlak Rasulullah Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari, untuk membangun Kabupaten Probolinggo menuju Kabupaten yang baldatun toyyibatun warobbun ghofur,” tandasnya.
Puncak peringatan Hari Santri Nasional tahun 2020 ini ditandai dengan pelepasan balon oleh Hasan Aminuddin didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo H. Soeparwiyono, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo dan Kepala OPD serta jajaran pengurus PCNU Kabupaten Probolinggo dan Kota Kraksaan. (dra)