Reporter : Syamsul Akbar
PROBOLINGGO – Memasuki awal tahun 2019, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Bagian Administrasi Perekonomian dan SDA bersama Badan Urusan Logistik (Bulog) Sub Divre Probolinggo mengecek sekaligus mendistribusikan sembako ke sejumlah titik di pasar tradisional, Rabu (2/1/2019).
Pengecekan dan pendistribusian sembako ke sejumlah titik di pasar tradisional ini dimaksudkan agar tidak sampai terjadi gejolak di pasar. Sebanyak 200 ton beras dan sembako lainnya disiapkan.
“Karena ini awal tahun 2019, kami tidak ingin sampai ada gejolak harga, baik sembako maupun lainnya,” kata Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan SDA Setda Kabupaten Probolinggo Santoso.
Distribusi sembako ini secara simbolis dilakukan di gudang Bulog di Kelurahan Sukoharjo Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo.
“Beras-beras itu kemudian di jual di pasar tradisional. Langkah itu diambil karena pemerintah khawatir terjadi kenaikan harga. Karena biasanya awal tahun ini, ada permainan harga oleh orang-orang tidak bertanggungjawab yang memanfaatkan banyaknya toko yang masih libur,” jelasnya.
Karena itu terang Santoso, agar harga tidak terjadi gejolak maka langkah distribusi sembako ke pasar tradisional ini pun diambil. Jika nantinya 200 ton beras yang disiapkan itu masih kurang, maka Bulog pun siap menambah jumlah beras dan sembako yang bakal dijual di pasar. “Selain beras, juga ada minyak, bawang putih dan gula,” pungkasnya. (wan)