Reporter : Syamsul Akbar
KRAKSAAN – Program pelatihan berbasis kompetensi untuk empat kejuruan yang digelar oleh UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Probolinggo resmi berakhir, Rabu (25/9/2019). Pelatihan ini ditutup secara resmi oleh Kepala Disnaker Kabupaten Probolinggo Hudan Syarifuddin didampingi Kepala UPT BLK Disnaker Kabupaten Probolinggo Ali Imron.
Pelatihan berbasis kompetensi untuk empat kejuruan ini diikuti oleh 80 orang peserta yang terbagi dalam lima paket. Dimana dua paket didanai dari APBD meliputi kejuruan menjahit dan kejuruan sepeda motor. Sementara tiga paket didanai dari APBN meliputi kejuruan menjahit pakaian sesuai style, kejuruan las SMAW 3G dan kejuruan computer operator assistant/basic office. Setiap kejuruan masing-masing diikuti oleh 16 orang peserta.
Kepala UPT BLK Disnaker Kabupaten Probolinggo Ali Imron mengharapkan melalui pelatihan berbasis kompetensi ini masyarakat yang tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi mampu menambah ketrampilan agar bisa bersaing di pasar kerja. Hal ini penting untuk meningkatkan perekonomian masyarakat melalui ketrampilan yang sudah didapatkannya.
“Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan ketrampilan kepada masyarakat agar nantinya bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat, meningkatkan penghasilan serta mengurangi tingkat pengangguran,” ungkapnya.
Sementara Kepala Disnaker Kabupaten Probolinggo Hudan Syarifuddin Hudan mengatakan dengan berakhirnya pelatihan ini para peserta bisa semakin mengasah dan mengembangkan ketrampilan yang dimilikinya. Kalau tidak dipergunakan dengan baik, maka ketrampilan yang sudah didapat akan terbuang sia-sia.
“Segera carilah peluang untuk bisa masuk ke dunia kerja, baik dengan cara bergabung dengan usaha yang sudah ada maupun usaha mandiri. Harapannya dengan pelatihan ini, masyarakat bisa semakin terampil dan membuka usaha mandiri sehingga bisa memperoleh penghasilan demi meningkatkan kesejahteraan hidupnya,” harapnya.
Menurut Hudan, pelatihan berbasis kompetensi ini dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo dalam rangka untuk menyiapkan tenaga kerja yang terlatih dan trampil.
“Ini merupakan sebuah pilihan yang harus disyukuri. Karena tidak semua masyarakat dipilih untuk mendapatkan pelatihan. Justru hal ini menjadi kesempatan emas karena yang dilatih akan mendapatkan ketrampilan untuk membuka usaha produktif demi mendapatkan penghasilan,” pungkasnya. (wan)