Reporter : Syamsul Akbar
PAJARAKAN – Kasus kematian Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kabupaten Probolinggo kembali bertambah. Hal ini seiring dengan adanya satu ODP yang meninggal dunia asal Desa Sukokerto Kecamatan Pajarakan, Selasa (2/6/2020).
Demikian rilis yang disampaikan oleh Juru Bicara Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto. “ODP yang meninggal dunia ini berjenis kelamin perempuan berusia 45 tahun. Dia meninggal dunia di RSU Wonolangan Dringu,” katanya.
Menurut Anang, sebenarnya dia ODP yang mempunyai penyakit dasar (komorbid) seperti kencing manis, gagal jantung dan lainnya. Seperti CVA (pecahnya pembuluh darah) karena yang bersangkutan mempunyai penyakit dasar yang lain. “Jadi penyebabnya dia masuk bukan karena penyakit sesak tapi ada penyakit-penyakit yang lain,” jelasnya.
Anang menerangkan bahwa yang bersangkutan ini masih baru sehingga masih belum dilakukan pemeriksaan swab. Tetapi yang bersangkutan sudah dilakukan rapid test dan hasilnya non reaktif.
“Untuk prosesi pemakamannya tetap dianggap sebagai penyakit infeksius dengan tetap menerapkan protokol pemakaman COVID-19. Dimana petugas medisnya menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) lengkap untuk menjaga hal-hal yang terburuk,” terangnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo ini menambahkan bahwa sampai detik terakhir tidak dikabarkan adanya pneumoli. Karena kalau sampai ada pneimoli maka dia akan masuk dalam kategori PDP sehingga nanti akan dipastikan Corona atau bukan melalui hasil pemeriksaan swab. “Tapi yang bersangkutan ini tidak menunjukkan adanya pneumoli, hanya keluhan-keluhan penyakit dasarnya,” pungkasnya. (wan)