Reporter : Syamsul Akbar
KRAKSAAN – Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo hingga Kamis (9/7/2020) malam merilis orang terkonfirmasi positif Corona Virus Disease (COVID-19) di Kabupaten Probolinggo sebanyak 165 orang atau bertambah 4 orang dari sebelumnya sebanyak 161 orang dengan keterangan 38 orang masih dirawat dan menjalani isolasi, 121 orang sembuh dan 6 orang meninggal dunia.
“Tambahan 4 orang terkonfirmasi positif COVID-19 ini merupakan Klaster Pelangi karena sumber penularannya terjadi secara horizontal dan tidak jelas dari mana,” kata Juru Bicara Ketua Pelaksana Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Probolinggo dr. Anang Budi Yoelijanto.
Anang merinci, 2 orang berasal dari Desa Sukokerto Kecamatan Pajarakan yakni laki-laki berusia 34 tahun dan laki-laki berusia 5 tahun. Selanjutnya 1 orang berasal dari Desa Kebonagung Kecamatan Kraksaan yakni perempuan berusia 34 tahun dan 1 orang berasal dari Desa Gili Ketapang Kecamatan Sumberasih yakni laki-laki berusia 37 tahun.
“Keempat orang ini mempunyai riwayat kontak erat dengan kasus konfirmasi sebelumnya. Mereka dinyatakan positif berdasarkan hasil pemeriksaan swab positif yang dilakukan di BBTKL Surabaya,” jelasnya.
Menurut Anang, keempat orang terkonfirmasi positif COVID-19 ini dalam kondisi sehat wal afiat. Artinya mereka masuk dalam OTG (Orang Tanpa Gejala). “Saat ini mereka sedang menjalani isolasi di rumah pengawasan Kabupaten Probolinggo dengan pengawasan ketat dari petugas medis Kabupaten Probolinggo sambil menunggu pemeriksaan swab berikutnya,” terangnya.
Anang menambahkan sebagian dari keempat orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 ini sudah ditracking. Terlebih mereka adalah kontak erat dari kasus terkonfirmasi sebelumnya. Artinya, mereka adalah produk dari hasil tracking. Cuma nanti masih akan diperdalam lagi untuk mengetahui kontak-kontak erat yang sudah dilakukan.
“Tetapi yang pasti apapun nanti hasil dari tracking yang sudah dilakukan, orang-orang yang pernah kontak dan dekat akan dilakukan pemeriksaan rapid serta pemeriksaan swab untuk mengetahui lebih jauh resiko penularannya,” pungkasnya. (wan)